Kebijakan Presiden RI Joko Widodo untuk melarang masyarakat umum untuk mudik dinilai akan sangat membantu efektifitas penerapan PSBB di Sumatera Barat karena akan mengurangi pendatang secara signifikan.
"Sekarang dari jalur udara ada sekitar seribu-an orang yang masuk tiap hari. Kita khawatir ada diantaranya positif COVID-19 tetapi tidak menunjukkan gejala. Kalau dilarang, ini akan efektif," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Rabu.
Ia mengatakan itu saat meninjau sejumlah titik pengawasan PSBB di daerah itu diantaranya di BIM, posko pasar grosir Kasang Padang Pariaman dan posko perbatasan Kayu Kalek.
Menurutnya pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin untuk menelusuri orang yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19. Diyakini dengan penerapan PSBB, rantai penyebarannya bisa dikendalikan.
Tetapi kalau tetap ada pendatang yang masuk, dikhawatirkan ada kasus baru yang tidak terdeteksi dan kembali mengakibatkan wabah.
Saat ini jika diakumulasikan pendatang yang masuk ke Sumbar lewat udara dan sembilan pintu perbatasan darat mencapai 4.791 orang sehari.
Bila ditotalkan jumlah pendatang yang telah masuk ke Sumbar dari tanggal 31 Maret 2020 sampai tanggal 21 April 2020 telah mencapai jumlah 110.195 orang.
"Kita tegas agar mereka lakukan isolasi mandiri 14 hari. Namun, belum semua mematuhi," katanya.
Terkait pelaksanaan PSBB hari pertama, Irwan menilai secara umum sudah cukup baik. Indkatornya arus lalu lintas berkurang, toko sudah banyak yang tutup. Namun tetap saja masih cukup banyak yang abai.
Ia berharap dengan sosialisasi yang baik semua anggota masyarakat bisa mematuhi larangan demi memutus rantai penyebaran COVID-19.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Sekarang dari jalur udara ada sekitar seribu-an orang yang masuk tiap hari. Kita khawatir ada diantaranya positif COVID-19 tetapi tidak menunjukkan gejala. Kalau dilarang, ini akan efektif," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Rabu.
Ia mengatakan itu saat meninjau sejumlah titik pengawasan PSBB di daerah itu diantaranya di BIM, posko pasar grosir Kasang Padang Pariaman dan posko perbatasan Kayu Kalek.
Menurutnya pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin untuk menelusuri orang yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19. Diyakini dengan penerapan PSBB, rantai penyebarannya bisa dikendalikan.
Tetapi kalau tetap ada pendatang yang masuk, dikhawatirkan ada kasus baru yang tidak terdeteksi dan kembali mengakibatkan wabah.
Saat ini jika diakumulasikan pendatang yang masuk ke Sumbar lewat udara dan sembilan pintu perbatasan darat mencapai 4.791 orang sehari.
Bila ditotalkan jumlah pendatang yang telah masuk ke Sumbar dari tanggal 31 Maret 2020 sampai tanggal 21 April 2020 telah mencapai jumlah 110.195 orang.
"Kita tegas agar mereka lakukan isolasi mandiri 14 hari. Namun, belum semua mematuhi," katanya.
Terkait pelaksanaan PSBB hari pertama, Irwan menilai secara umum sudah cukup baik. Indkatornya arus lalu lintas berkurang, toko sudah banyak yang tutup. Namun tetap saja masih cukup banyak yang abai.
Ia berharap dengan sosialisasi yang baik semua anggota masyarakat bisa mematuhi larangan demi memutus rantai penyebaran COVID-19.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020