Kelompok Tani (Poktan) "Setia Kawan" binaan Bank Indonesia (BI) Banten mulai panen cabai meski dalam kondisi pandemi COVID-19.

Klaster binaan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Banten yang berada di Desa Baros, Kabupaten Serang, yang jumlah anggotanya 37 orang itu serentak panen cabai dengan luas lahan garapan mencapai 14 hektare.

Kepala KPw BI Banten Erwin Soeriadimadja di Serang, Kamis (16/4), mengatakan Poktan "Setiawan Kawan" yang berdiri sejak tahun 1978 itu mampu memproduksi cabai sekitar 28,6 ton per tahun, dengan hasil panen rata-rata 0,7 kg per pohon atau dengan populasi 12 ribu pohon/ha dapat menghasilkan dalam satu hektarnya 8,4 ton.
 
Menurut Erwin dalam kondisi pandemi COVID-19 dan kebijakan physical distancing yang sedang terjadi saat ini jelas berdampak pada pelemahan kondisi perekonomian akibat terbatasnya aktivitas warga,sehingga menjaga ketahanan pangan menjadi isu yang cukup penting, karena kebutuhan dasar masyarakat
terutama pangan harus tetap terpenuhi, salah satunya cabai.

Oleh sebab itu, salah satu sentra komoditi cabai yang berlokasi di Desa Baros - Kabupaten Serang itu, tetap aktif berproduksi di tengah pandemi Covid-19, dan saat ini masuk musim panen. 

Berlokasi di ketinggian 112 mdpl dan didukung oleh ketersediaan sumber air dari sungai Ciwaka, memang daerah tersebut tergolong ideal sebagai lokasi budidaya cabai dan hortikultura. 

Sementara itu, Pasar Lokal Baros yang mensupply kebutuhan cabai bagi masyarakat Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, membutuhkan pasokan cabai rata-rata 10 ton per bulan atau 120 ton/tahun. 

Melihat data dimaksud, maka peningkatan kapasitas produksi petani dari Desa Baros masih sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan Pasar Lokal Baros, yang saat ini pemenuhan pasokannya masih mendatangkan cabai dari luar daerah.

Sebagai upaya peningkatan kapasitas produksi cabai yang merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi daerah, BI Banten, kata Erwin,  pada tahun 2019 telah memfasilitasi Poktan Setia Kawan untuk mengikuti studi banding dan kunjungan belajar tentang budidaya cabai ke Puslitbang Hortikultura –
Cimanggu Bogor. 

Selain itu BI Banten bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten, memberikan bantuan teknis berupa pembuatan demplot dan pendampingan yang intensif bagi petani, katanya.

"Di tengah pandemi COVID-19, petani di Baros tetap bersemangat untuk bercocok tanam dan tidak menyurutkan niat mereka untuk pergi ke ladang," katanya. 

Pemahaman tentang penanganan covid-19 dari media televisi, membuat petani hidup bersih dan tetap berusaha menjalankan protokol kesehatan.
 
Cabai yang siap di panen (Foto: HO/Humas BI Banten)

Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil, karena di tengah pandemi COVID 19 kabar gembira datang dari Poktan Setia Kawan yang saat ini, Kasmi (16/4), telah memasuki masa panen awal/petik cabai perdana.

Hasil panen cabai yang dihasilkan sebanyak 960 kg/ha, dan dengan rata-rata pemetikan cabai bisa dilakukan sampai dengan 10 kali, maka artinya petani diperkirakan mampu hasil cabai mencapai 9,6 ton/ha sampai dengan akhir masa panen, atau meningkat + 14% dari masa panen sebelumnya.

Pemandangan berbeda pun tampak di tengah sorot wajah kebahagiaan petani yang sedang panen cabai, yaitu mereka tampak memakai masker kain yang diproduksi oleh UMKM Mitra BI Banten, saling menjaga jarak dan konsisten menjalankan pola hidup bersih dengan rajin mencuci tangan.

Dengan program bantuan teknis yang telah diberikan berupa pembuatan demplot dan pendampingan, petani mendapatkan pengetahuan baru mengenai teknik dan teknologi budidaya cabai dari tahap pengolahan tanah, pesemaian sehat, pengendalian hama dan penyakit sehingga bermanfaat dalam peningkatan
kapasitas produksi sehingga hasil panen saat ini dapat meningkat.

Hasil produksi cabai Poktan Setia Kawan di tengah kondisi pandemi ini menjadi memberi angin segar bagi stok ketahanan pangan di Banten, khususnya Kabupaten Serang. Semoga dengan pengetahuan yang telah dimiliki dan dukungan yang terus diberikan oleh BI Banten, Poktan Setia Kawan terus menjaga
semangat dan kesehatannya sehingga tetap mampu berproduksi demi ketahanan pangan khususnya di Provinsi Banten.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020