Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat menyiapkan anggaran sebesar Rp18 miliar untuk menangani wabah COVID-19 yang saat ini sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) non-alam.

"Anggaran itu dari berbagai sumber dengan total dana Rp18 miliar," kata Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman kepada wartawan di Tasikmalaya, Rabu.

Ia menuturkan dana untuk penanganan wabah corona itu, di antaranya bersumber dari dana tanggap darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dana alokasi khusus (DAK) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Dana sebesar Rp2 miliar dari dana tanggap darurat, kata Budi, sudah dialokasikan untuk pengadaan peralatan medis, seperti alat pelindung diri.

"Dari DAK Dinas Kesehatan Rp16 miliar akan segera kita alokasikan juga," katanya.

Ia menambahkan seluruh potensi anggaran Pemkot Tasikmalaya akan dikerahkan untuk penanganan wabah COVID-19, bahkan bantuan dari luar, seperti Baznas sebesar Rp250 juta akan digunakan untuk alat pelindung diri petugas medis.

Budi mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para agnia (dermawan/hartawan) untuk membantu menyalurkan dana dalam memaksimalkan penanganan wabah COVID-19 di Kota Tasikmalaya.

"Bagi yang mau menyumbang dan membantu penanganan ini melalui satu pintu, yaitu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kantor BPBD Kota Tasikmalaya," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah seperti tidak keluar rumah dan menghindari keramaian orang untuk memutus penularan wabah virus corona.

Upaya melaksanakan arahan pemerintah itu, kata Budi, jajarannya telah berkoordinasi dengan Kepolisian, TNI dan petugas dinas terkait lainnya untuk rutin patroli menertibkan keramaian orang, termasuk menutup tempat hiburan.

"Tidak boleh ada keramaian, ini demi keselamatan kita, kalau kita bisa minimalisir, insya Allah semua bisa ditangani," kata Budi.
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020