Pengungsi korban bencana alam di Kabupaten Lebak, Banten, merasa senang atas pembangunan hunian sementara untuk mereka oleh lembaga kemanusian Aksi Cepat Tanggap (ACT) 

"Kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan hunian sementara (huntara) itu," kata H Yayi (65) seorang tokoh Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Kamis.

Saat ini, kata Yayi, ia dan banyak warga lainnya masih tinggal di pengungsian dengan mendirikan tenda yang terbuat dari terpal plastik dan hamparan bambu.

Para korban sudah dua bulan lebih pascabencana tinggal di lokasi yang tidak nyaman itu. Bila musim hujan, tempat berteduh mereka dipastikan bocor dan bila kemarau kepanasan.

Karena itu, ia merasa senang ada lembaga kemanusian seperti ACT yang membangun hunian layak dan terpadu.

"Kami berharap tinggal di hunian baru akan lebih sehat, aman dan nyaman dibandingkan tinggal di tenda pengungsian," katanya.

Warga lainnya Mariyam (45) mengaku tak menduga bisa tinggal di hunian sementara yang dibangun ACT dari Jakarta. Hunian itu nantinya untuk warga Somang yang kondisi rumahnya rusak berat atau hilang diterjang banjir bandang dan longsor awal tahun 2020.

Kondisi rumah miliknya itu, kata dia, rusak berat dan sebagian bangunanya hanyut diterjang banjir, namun beruntung anak bungsunya yang sempat tertimbun tanah bisa diselamatkan warga.

Kepala Desa Sukarame, Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak Asep mengatakan warganya yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor itu sebanyak 52 kepala keluarga karena mereka berada di tepi Sungai Ciberang. Para korban bencana alam itu tinggal di tenda pengungsian dan sebagian dengan kerabat sebab tempat kediaman mereka rusak berat.

"Kami merasa lega dan bahagia adanya lembaga kemanusian ACT yang membangun hunian sementara untuk menampung warganya yang tinggal di tenda pengungsian itu," katanya menjelaskan.

ACT sedang membangun 52 unit huntara untuk korban bencana di Desa Sukarame di atas lahan milik desa di Kampung Cekdam dengan konsep nyaman dan terpadu (Integrated Community Shelter).

Huntara itu, kata dia, dilengkapi pembangunan sarana dan prasarana, seperti tempat ibadah, pendidikan, sanitasi, air bersih dan lainnya.

"Semoga pembangunan huntara itu berjalan lancar dan didukung donatur-donatur agar warga segera mendapatkan hunian yang sehat, aman dan nyaman," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020