PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) segera menerbitkan saham baru  untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan memben'kan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau Right Issue dengan maksimal saham yang diterbitkan 400 miliar lembar untuk kebutuhan tambahan modal sekitar Rp1,2 triliun.

Direktur Utama Bank Banten Fahml Bagus Mahesa di Tangerang, Kamis mengatakan, Bank Banten telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan memben'kan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau Right Issue di Jakarta pada Selasa, (26/2). 

Menurut Fahmi, rapat tersebut dihadiri oleh pemegang saham mewakili 67.57 persen dari seluruh jumlah saham yaitu 64.109.430.357 lembar saham yang dikeluarkan. 

Ia mengatakan, RUPSLB Bank Banten menyetujui tiga agenda rapat yaitu Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pengeluaran saham Perseroan, Persetujuan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, serta Pembahan Anggaran Dasar Pasal 3 untuk disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2017. 

Dikatakan Fahmi, perseroan telah mendapatkan persetujuan dalam RUPSLB untuk melaksanakan Right Issue. Jumlah maksimum saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 400 miliar lembar saham atau setara dengan 40 persen dari modal dasar dengan nilai nominal Rp8 per lembar saham.

 "Kami sudah mendapatkan izin dari pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi. Sehingga nantinya struktur modal Perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya Rp3,2 triliun," kata Fahml Bagus Mahesa saat menyampaikan hasil RUPSLB tersebut.

Fahmi mengatakan, penerbitan saham baru tersebut akan dilakukan melalul 2 tahap, yaitu Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI dengan target penambahan modal dari penjualan saham tersebut Rp500 miliar.  Kemudian PUT VII yang akan dilaksanakan setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran darl Otorltas Jasa Keuangan (OJK) dan selambatnya dalam kurun waktu 12 bulan sejak keputusan RUPSLB ditetapkan dengan target penambahan modal Rp700 miliar. 

“Tujuan utama dilakukannya aksi korporasi guna meningkatkan modal inti perseroan. Sehingga penguatan modal tersebut nantinya akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan pengembangan bisnis Bank Banten terutama di sektor penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan sesuai dengan ketentuan Perbankan." kata Fahmi. 

Sementara itu Komisaris Utama Bank Banten, Mediawarman menambahkan, dilakukannya aksi korporasi melalui penerbitan saham baru tersebut dalam rangka wujudkan harapan masyarakat Banten agar memiliki bank yang kuat dan berdaya saing. Dengan demikian membutuhkan tambahan permodalan inti sesuai dengan arahan OJK Tahun 2020 minimal Rp1 triliun, Tahun 2021 Rp2 triliun dan Tahun 2022 tambahan Rp3 triliun untuk mencapai modal dasar Rp5 triliun.

"Sampai saat ini kita berupaya minta ke pemerintah daerah sebagai pemegang saham utama belum diasetujui. Namun demikian Alhamdulillah..99 persen pemegang saham setuju terhadap langkah perusahaan. Kami juga sudah diskusikan dengan OJK dan
pemegang saham utama yakni pemeribtah daerah melalui PT BGD," kata Mediawarman.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020