Pendanaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai Rp6,35 miliar pada 2020 yang didukung pemerintah pusat dan APBD Kabupaten Sleman.

"Untuk program Pamsimas tahun ini, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp4,92 miliar ditambah pendanaan dari APBD Sleman senilai Rp1,43 miliar," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Sunarto di Sleman, Minggu.

Menurut dia, alokasi dana sebesar itu digunakan untuk tiga jenis program Pamsimas yakni reguler, hibah insentif desa, dan hibah air minum perdesaan.

"Untuk kegiatan Pamsimas reguler, dana yang dikucurkan dari APBN senilai Rp3,18 miliar dan APBD Rp1,43 miliar," katanya.

Ia mengatakan, pembiayaan dari APBN diperuntukkan 13 desa masing-masing senilai Rp245 juta. Sedangkan dana dari APBD disalurkan ke empat desa.

Hibah air minum perdesaan baru dilaksanakan tahun ini. Sasarannya lima desa yakni Sindumartani Ngemplak, Purwobinangun Pakem, Argomulyo Cangkringan, Girikerto Turi, dan Harjobinangun Pakem.

"Tiap desa memperoleh bantuan senilai Rp200 juta untuk pengadaan akses air minum. Hibah ini diberikan ke wilayah yang dulu pernah dapat program Pamsimas karena hibah, dibiayai dulu dari APBD kemudian nanti akhir tahun diganti APBN," katanya.

Sunarto mengatakan, untuk hibah insentif desa diberikan ke wilayah yang pernah menerima program Pamsimas tapi masih punya "idle capacity" atau debit air masih banyak.

"Program Pamsimas ini, 70 persen dibiayai pemerintah melalui ABPN atau APBD, 10 persen dari APBDesa, dan 20 persen bersumber dari kelompok masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, pembiayaan dari kelompok ini, empat persen diantaranya dalam bentuk uang tunai dan 16 persen berupa tenaga.
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020