Teknologi energi baru dan terbarukan (EBT), PowerWall berupa penggabungan solar panel dan power storage system (baterai penyimpan energi skala besar)  karya anak-anak bangsa di bawah naungan Baran Energy mulai  diterapkan untuk mendukung program pemerintah  mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara.

Teknologi baterai berkapasitas  8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan pada medium tahun lalu, namun baru bisa diterapkan setelah melalui  beberapa kali uji coba dan penyempurnaan.

Victor Wirawan selaku CEO (Chief Executive Officer) sekaligus founder Baran Energy mengungkapkan di Ciawi, Sabtu, PowerWall  sudah bisa digunakan masyarakat umum.

“Saya bersama anak-anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di kawasan resort di daerah Ciawi, Bogor yang bekerjasama dengan AKI Group. 

Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional. 

"Kami berharap, teknologi bisa menjadi terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” papar Victor, saat acara open house di The Leaf Boutique Resort, Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang, Sabtu. 

Seperti diketahu, The Leaf Boutique Resort merupakan kawasan properti swa energi yang dikembangkan oleh Anugerah Kasih Investama Group (AKI)

Lebih lanjur Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh solar panel yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari solar panel energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain. 

Sementara kelebihan enerinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik.

Untuk harga, pihak Baran Energy menyediakan dua varian, yakni paket premium dan paket accelerate. Untuk paket premium harganya Rp249 juta. Sedangkan paket accelerate dijual senilai Rp149 juta. 

Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, cafe, perkantoran, dll. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industry skala besar dengan daya tampung mencapai 1 mega what-hour.

Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun. 

“Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap Victor.

Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia yang menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25% pada tahun 2025, tapi saat ini baru 11% yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan  sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan   melalui inovasinya.

Kerja sama

Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerjasama dengan sejumlah developer nasional, salah satunya adalah PT Sultan Anugerah Propertindo, salah satu anak usaha Anugerah Kasih Investama (AKI) Group yang saat ini sedang mengembangkan kawasan properti swa energy, yaitu The Leaf Boutique Resort di daerah Ciawi, Bogor.

Presiden Direktur AKI Group, Kevin Octaviano menjelaskan, pihaknya merupakan perintis dalam pengembangan kawasan properti swa energi yang mengusung konsep green energi yang menggabungkan solar panel dan sistem penyimpanan power.

“Kawasan resort ini kami konsep dengan menerapkan teknologi energi terbarukan yang terkanal ramah lingkungan yang dibuat oleh mitra kami Baran Energy, dimana kami menggabungkan teknologi solar panel yang mampu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan power storage system (baterai penampung energy scala besar),” tutur Kevin.

Lebih lanjut Kevin menjelaskan, The Leaf Boutique Resort bisa menjadi kawasan swa energy percontohan di Indonesia. “Jadi, tentu saja hal ini akan menarik bagi masyarakat, khususnya bagi calon konsumen The Leaf. Karena selain bisa digunakan untuk berlibur, resort-nya juga bisa menghasilkan energi secara mandiri,” tutur Kevin.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020