Harga masker di sejumlah Apotek Kimia Farma di Tanjungpinang, Kepri naik 100 persen lebih sejak isu wabah virus corona dari Wuhan, China merebak ke sejumlah negara.

Harga masker per kotak/isi 50 lembar yang tadinya sebesar Rp40 ribu kini menjadi Rp100 ribu. Sementara harga satuan masker dari Rp900 menjadi Rp2 ribu per lembar.

"Memang dari sistem seperti itu, di samping stok terbatas karena permintaan tinggi," kata Wulandari, Apoteker Penanggung Jawab Apotek Kimia Farma di Kilometer 8 Atas, Tanjungpinang, Selasa.

Dia mengatakan, saat ini warga setempat memang memerlukan masker untuk beraktivitas di luar rumah.

Warga wanti-wanti terhadap penyebaran virus corona, meski sampai saat ini belum terdeteksi masuk ke Tanjungpinang dan wilayah sekitarnya.

Menurutnya, dalam beberapa pekan terkahir pihaknya mampu menjual 10 sampai 13 kotak masker per harinya.

Bahkan pernah sampai seminggu, kata dia, stok masker di apotek tersebut mengalami kekosongan.

"Baru datang semalam sekitar 13 kotak, tapi sudah hampir habis, hanya tersisa satu kotak saja," jelasnya.

Lanjut Wulan, masyarakat pada umumnya mencari masker biasa yang kebanyakan dipakai pihak medis di rumah sakit dan puskesmas.

Kendati pihaknya juga menjual masker jenis N95, namun sangat jarang dibeli warga. Selain cukup mahal yakni Rp33 ribu per lembar, masker itu juga biasa dipakai orang untuk berkendara.

"Tapi berkenaan dengan isu virus corona, sekarang masker N95 cukup banyak terjual. Biasanya hanya satu lembar per hari, sekarang bisa sampai 30 lembar per hari," ungkap Wulan.

Wulan menambahkan saat ini stok masker di semakin menipis, namun pihaknya terus berupaya menyediakan masker tersebut sesuai stok yang ada di Distributor Apotek Kimia Farma Tanjungpinang.

"Kami sudah memesan lagi buat persediaan beberapa hari ke depan, mudah-mudahan besok sudah masuk," tuturnya.

 

Pewarta: Ogen

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020