Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Serang menemui Wali Kota Serang Syafrudin, Rabu, untuk membahas pentingnya pembangunan gedung Unit Transfusi Darah (UTD) mengingat Kota Serang belum memiliki UTD.
"Audiensi terkait urgensi pembangunan gedung UTD yang insyallah dilaksanakan 2021. Perencanaan ini sudah dari 2017, kami menginginkan pertemuan dan alhamdulillah baru hari ini terlaksana," Kata Ketua PMI Kota Serang Adde Rosi Khairunnisa usai melakukan audensi dengan Wali Kota Serang Syafrudin di Kantor Puspemkot Serang.
Adde Rosi menyebut, selama ini masyarakat Kota Serang mendonorkan darahnya dan dikeloka oleh PMI kabupaten sehingga untuk memenuhi stok darah maka pihaknya mengusulkan agar Pemkot Serang segera memiliki UTD sendiri.
Ia mengatakan, dalam peraturan WHO, kebutuhan darah di setiap daerah adalah dua persen dari jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan dan di Kota Serang ini ada sekitar 600.000 penduduk. Dengan demikian, Kota Serang membutuhkan sekitar 13 ribu kantong darah tiap tahun.
Ia menjelaskan, pada tahap pertama pihaknya merencanakan UTD dengan kelas pratama dengan harapan setiap tahunnya ada peningkatan.
"Ada kelas pratama, madya dan utama, kita akan mulia dari yang pratama dulu, yang paling dasar tapi perencanaan kami bisa naik stiap tahun," kata Adde.
Sementara itu Wali Kota Serang Syarifudin mengatakan di kabupaten/kota di Banten hanya Kota Serang saja yang belum memiliki gedung UTD. Jadi untuk pembangunan UTD ini sangat penting.
"Karena salah satu kabupaten/kota di Banten hanya Kota Serang yang belum memiliki gedung UTD. Dan selama ini masyarakat Kota Serang transfusi darah ke Kabupaten Serang dan ketika masyarakat butuh darah, malah kita beli," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Audiensi terkait urgensi pembangunan gedung UTD yang insyallah dilaksanakan 2021. Perencanaan ini sudah dari 2017, kami menginginkan pertemuan dan alhamdulillah baru hari ini terlaksana," Kata Ketua PMI Kota Serang Adde Rosi Khairunnisa usai melakukan audensi dengan Wali Kota Serang Syafrudin di Kantor Puspemkot Serang.
Adde Rosi menyebut, selama ini masyarakat Kota Serang mendonorkan darahnya dan dikeloka oleh PMI kabupaten sehingga untuk memenuhi stok darah maka pihaknya mengusulkan agar Pemkot Serang segera memiliki UTD sendiri.
Ia mengatakan, dalam peraturan WHO, kebutuhan darah di setiap daerah adalah dua persen dari jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan dan di Kota Serang ini ada sekitar 600.000 penduduk. Dengan demikian, Kota Serang membutuhkan sekitar 13 ribu kantong darah tiap tahun.
Ia menjelaskan, pada tahap pertama pihaknya merencanakan UTD dengan kelas pratama dengan harapan setiap tahunnya ada peningkatan.
"Ada kelas pratama, madya dan utama, kita akan mulia dari yang pratama dulu, yang paling dasar tapi perencanaan kami bisa naik stiap tahun," kata Adde.
Sementara itu Wali Kota Serang Syarifudin mengatakan di kabupaten/kota di Banten hanya Kota Serang saja yang belum memiliki gedung UTD. Jadi untuk pembangunan UTD ini sangat penting.
"Karena salah satu kabupaten/kota di Banten hanya Kota Serang yang belum memiliki gedung UTD. Dan selama ini masyarakat Kota Serang transfusi darah ke Kabupaten Serang dan ketika masyarakat butuh darah, malah kita beli," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020