Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memastikan layanan dasar bagi warga korban banjir di provinsi itu khususnya di Kabupaten Lebak terpenuhi.

"Kebutuhan tempat tinggal sementara dalam hal ini pengungsian, pangan, kesehatan, pendidikan, itu dulu yang kita fokuskan bisa diterima oleh para korban," kata Wagub Andika usai mengikuti rapat koordinasi tingkat menteri terkait banjir Jakarta, Jabar dan Banten di Kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Selasa.

Andika mengatakan Pemprov Banten saat ini tengah fokus melakukan penanganan korban banjir, khususnya di Kabupaten Lebak, dengan memastikan pelayanan dasar para korban terpenuhi.

Ia mengatakan, khusus di Kabupaten Lebak sampai H+6 banjir bandang tercatat sebanyak 1.310 rumah warga yang rusak, sehingga tidak bisa ditinggali lagi oleh pemiliknya.

"Mereka ini lah yang jadi sasaran pelayanan dasar kami di tenda-tenda pengungsian," katanya.

Lebih jauh Wagub mengatakan masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak yang terisolir akibat banjir bandang 1 Januari 2020.

Wagub mengaku pihaknya bersama pemerintah pusat, Pemkab Lebak, TNI, Polri, Basarnas, PMI dan unsur relawan kini masih tengah melakukan proses evakuasi terhadap mereka.

"Sambil mengevakuasi, kita pastikan juga logistik terdistribusikan kepada mereka yang menunggu giliran untuk dievakuasi," kata dia.

Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri sejumlah menteri, diantaranya Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati.

Selain itu juga hadir Kepala BPPT Hammam Riza, Kepala BMKG Dwikorita, Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, perwakilan TNI, dan perwakilan dari BNPB. Hadir pula dari pemerintah seperti Gubernur DKI Jakarta dan BPBD daerah di Indonesia yang saat ini mengalami bencana banjir dan longsor.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan banjir menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum, fasilitas sosial, dan perumahan warga.

Akibat debit air yang tinggi, perumahan di tepi sungai ikut terendam sehingga sungai terlihat berpindah lokasi.

"Berdasarkan data kerusakan fasum, fasos dan perumahan, Kabupaten Lebak merupakan daerah dengan kerusakan infrastruktur terbanyak, disusul Kabupaten Bogor. Di Lebak ini ada Pak Wagub, sampai sungainya ada sungai yang pindah, bergeser dari sungai awal kemudian desanya jadi sungai baru," katanya.

Lebih jauh, Muhadjir mengatakan berdasarkan data BNPB yang ia terima, banjir dan longsor berdampak pada 293 kelurahan dan 74 kecamatan. Sebanyak 35.502 warga mengungsi, dan 67 orang meninggal dunia.

Ia juga menyebut sebanyak 12 Kabupaten/Kota telah menetapkan status tanggap darurat yaitu dari Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020