Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah memantau lokasi banjir yang terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bojonegara, Kopo, dan Cikande, banjir tersebut terjadi akibat luapan sungai salah satunya adalah sungai Cidurian yang berada di Kecamatan Cikande.

"Jadi dimusim penghujan ini seperti berlangganan, di kabupaten Serang ada beberapa kecamatan yang mengalami banjir akibat luapan sungai," kata Tatu usai memantau banjir di Kampung Koper Masjid, Desa Koper Kecamatan Cikande Kabupaten Serang, Jumat.

Menurutnya, rutinitas banjir yang terjadi di Kabupaten Serang harus ada pemecahan persoalannya, yaitu terkait dengan sedimentasi dialur sungai, jika alur sungai masih sedimentasi maka banjir akan terus terjadi setiap tahunnya.

"Jadi nanti setiap tahunnya seperti rutinitas, dan masyarakat juga akhirnya akan meras terbiasa, ini yang tidak boleh," ujarnya.

Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan balai besar agar mengajukan anggaran ke tingkat pusat khusus untuk penanganan sedimentasi sungai-sungai yang ada di Kabupaten Serang.

"Ya misalkan air itu kiriman, tetapi kalau sungai itu bisa menampung dengan kedalaman yang cukup, rasanya tidak akan meluap, tapi ini yang terjadi meluap. Jadi sebenarnya sedimentasi adalah yang menjadi persoalan intinya," terang Tatu.

Ia berharap dengan terulangnya banjir di kabupaten Serang akan menjadi perhatian pemerintah pusat melalui balai besarnya, agar bisa mengganggarkan untuk revitalisasi sungai yang ada di wilayahnya.

"Bila sungai-sungai di revitalisasi atau dikeruk sedimentasinya, maka akan bermanfaat bagi masyarakat, selain dapat menangani banjir juga dapat dimanfaatkan untuk pertanian, dan saat ini sungai Ciujung Alhamdulillah sudah dimulai revitalisasi, saya berharap Cidurian dan sungai lainnya juga mudah mudahan bisa segera," jelasnya.

Pewarta: Lukman Hakim/Sambas

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020