PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (Bank Banten) akan melakukan Right Issue sekitar Maret 2020 untuk menambah permodalan, mengingat dua tahun terakhir ini bank milik masyarakat Banten itu belum mendapatkan tambahan modal usaha.

"Untuk menyehatkan bank ini, salah satu solusi yang tepat adalah mencari investor melalui right issue atau penyertaan modal, dan sudah ada beberapa investor yang berminat," kata Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa pada Public Expose 2019 memaparkan kinerja perusahaan serta beberapa pencapaian selama tahun 2019 di Jakarta, Senin (23/12).

Menurut Fahmi, suntikan dana segar memang sangat diperlukan Bank Banten agar ke depan dapat menjalankan operasional perusahaan dengan target bisa menghasilkan laba pada dua tahun ke depan.

Sementara itu, Plt Komisaris Utama Bank Banten Media Warman mengatakan sejak Tahun 2016 sampai saat ini perusahaan memang masih alami kerugian, namun persentase kerugiannya cenderung menurun sampai Tahun 2019, dan ia optimistis perusahaan bisa laba bila right issue nanti mendapatkan dana segar sekitar Rp500 miliar.

Media Warman menambahkan  bahwa dalam waktu dekat Gubernur Banten Wahidin Halim akan menerima calon investor  untuk right issue.

Dalam pemaparan, Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan saat ini Bank Banten masih terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah maupun pemerintah/institusi.

Di pertengahan tahun 2019, Bank Banten meluncurkan produk e-Samsat Modern Channel yang bekerja sama dengan toko 
retail dan Fintech untuk memudahkan pembayaran PKB tahunan. Hingga akhir Oktober, realisasi pendapatan sebesar Rp962 juta atau sebanyak 859 total transaksi. 
 
Berdasarkan indikator kinerja keuangan Bank Banten, terjadi peningkatan Dana Pihak Ketiga sebesar 17,43 persen secara year on year (yoy) dari Rp5,72 triliun pada September 2018 menjadi Rp6,72 triliun pada September 2019 yang diikuti dengan perbaikan komposisi CASA. 
 
Sedangkan di sektor kredit terjadi penurunan sebesar 3,81 persen secara yoy dari Rp5,73 triliun pada September 2018 menjadi Rp5.51 triliun pada September 2019. Hal tersebut merupakan inisiatif “rebalancing asset” perseroan guna meningkatkan kinerja kredit melalui realokasi aset berupa portfolio kredit UMKM (ex Pundi & Eksekutif) yang tidak lagi menjadi bagian dari model bisnis inti Perseroan.

Saat ini Perseroan tengah memperkuat model bisnisnya dengan mengkombinasikan keselarasan portfolio kredit konsumtif dan produktifnya yang berkaitan dengan kompetensi inti Perseroan sebagai Bank Pembangunan Daerah Banten serta Mitra Layanan PT TASPEN (Persero). Dengan dilaksanakannya inisiatif tersebut, mengalami koreksi. 
 
Dalam mengembangkan strategi bisnis dan meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pemerintahan/institusi, Perseroan terus mengembangkan integrated payment system seperti: e-Samsat Provinsi Banten, e-Samsat Nasional, Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN-G2), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). 

Untuk meningkatkan Layanan sebagai Mitra Layanan Taspen, Bank Banten bersinergi dengan beberapa mitra strategis lainnya dalam hal pelayanan pensiunan. 
 
Selain itu, pengembangan jaringan kantor akan terus dilakukan. Saat ini telah beroperasi 26 Kantor Cabang (KC) yang 7 diantaranya berlokasi di Banten, 11 Kantor Cabang Pembantu (KCP) termasuk 7 KCP di Wilayah Banten, 4 Kantor Kas di Banten, 28 Payment Point di Banten, 5 Smart Van atau mobil kas keliling yang beroperasi di Banten, dan 117 unit ATM yang berada di Banten dari total 125 unit ATM se-Indonesia. 
 
Bank Banten senantiasa memberikan layanan perbankan terbaik dan selalu berorientasi kepada kepuasan nasabah, serta meningkatkan nilai manfaat secara berkesinambungan bagi semua pemangku kepentingan. Sebagai satu-satunya BPD milik Pemprov Banten, Bank Banten siap berperan aktif dalam meningkatkan indeks pembangunan Provinsi Banten dan menginspirasi Banten yang lebih baik.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Plt Komisaris Utama Media Warman, Komisaris Independen Titi Khoiriah, Direktur Operasional dan Kepatuhan Keml Idris dan Direktur Jaja Jarkasih. 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019