Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT) memaparkan sejumlah capaian teknologi inovasi yang berhasil diciptakan dan dikembangkan oleh anak bangsa sejak 2015 hingga 2019 dengan tujuan memajukan perekonomian bangsa.

"BBPT melahirkan begitu banyak inovasi di sektor kebencanaan, transportasi, infrastruktur, energi, pertanian dan pangan hingga industri farmasi," kata Kepala BPPT Hammam Riza di Jakarta, Rabu.

Sebagai contoh, di sektor kebencanaan inovasi yang berhasil diciptakan yaitu teknologi sistem peringatan dini. Inovasi itu dibutuhkan karena posisi Indonesia berada di lingkaran cincin api untuk mitigasi bencana.

"Satu menit saja peringatan dini itu bisa dipersingkat dari kejadian atau munculnya gempa sampai terjadinya tsunami, maka bisa menyelamatkan puluhan ribu nyawa," kata dia.

Bahkan pada 2020 BPPT akan melanjutkan inovasi tersebut dengan pemasangan Buoy Tsunami Early Warning System (INA TEWS) di wilayah Gunung Anak Krakatau.

Kemudian, di sektor energi BPPT juga melahirkan dua "fast charging station" atau stasiun pengisian listrik di Jakarta Pusat dan wilayah Serpong, Tangerang Selatan untuk kendaraan listrik.

Selanjutnya bantalan peluncur kapal bebas impor. Adanya inovasi tersebut, ke depan Indonesia diharapkan tidak lagi mengimpor dari Cina. Hal itu tentunya akan membantu memperbaiki neraca perdagangan Tanah Air.

Berbagai inovasi yang dilahirkan oleh anak bangsa tersebut pada dasarnya dimulai dari filosofi BPPT yaitu sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi mestinya menghasilkan inovasi berguna atau memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi.

Dengan berbagai hasil inovasi itu, BPPT akan berupaya meyakinkan industri-industri Tanah Air agar mau menerima produk-produk tersebut. Karena, pemerintah ingin menghasilkan suatu produk yang bisa berdaya saing dibandingkan produk negara lain.

"Untuk itu lah kita berusaha menciptakan ekosistem inovasi," ujar dia.

Terakhir ia berharap agar industri Tanah Air bisa memilih inovasi-inovasi anak bangsa untuk diproduksi langsung dari pada menggunakan produk negara lain.

Pewarta: Muhammad Zulfikar

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019