Optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak kembali mendapat perhatian serius dari Pemkab Pandeglang, dan berbagai langkah strategis disiapkan, salah satunya rapat koordinasi evaluasi dan optimalisasi pajak dan PAD dari sektor pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) di salah satu hotel di Pandeglang.
Pendapatan sektor pajak dari sektor hotel dan rumah makan yang tengah mengalami penurunan akibat tragedi tsunami setahun yang lalu, tidak membuat pemerintah Kabupaten pandeglang pasrah dan berdiam diri semata. Berbagai strategi dan langkah dipersiapkan dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah guna mempercepat pembangunan di daerah yang berjuluk "Kota Parwisata" ini.
Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kabupaten Pandeglang selaku "leading sector" yang bertanggung jawab terhadap pundi-pundi pemasukan daerah, melihat masih banyak sumber pemasukan yang selama ini belum tergarap dengan maksimal. Pendapatan daerah masih memungkinkan untuk digenjot, terutama dari sektor pajak daerah yang selama ini masih belum tergarap dengan baik.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Pandeglang, Pery Hasanudin meminta kepada Badan Pelayanan Pajak Daerah, agar melakukan upaya-upaya khusus untuk memaksimalkan penyerapan PBB-P2. Hal itu penting untuk dilakukan agar data dan nilai objek pajak dari masing-masing wajib pajak benar-benar sinkron.
Penegasan ini disampaikan Sekda ketika mendengar pemaparan capaian program dari tiap kecamatan serta kendala-kendala yang sering terjadi. " Saya mengajak semua memaksimalkan waktu yang tinggal beberapa minggu lagi menjelang akhir tahun. Sebab, ini berkaitan dalam rangka menunjang kemajuan daerah dari berbagai aspek," katanya.
Kepala Bidang Penetapan, pada Badan Pelayanan Pajak Daerah, BP2D Kabupaten Pandeglang, Mukhlis Arifin mengaku pada akhir tahun ini pihaknya terus menggenjot penagihan pajak, termasuk PBB-P2.
Ia optimistis mampu memenuhi capaian target pajak daerah sesuai dengan target yang sudah ditentukan. "Pemkab Pandgelang menargetkan penerimaan pajak PBB P2 tahun 2019 sebesar Rp23 miliar, namun hingga saat ini realisasi penerimaan pajak tersebut masih di angkat 70 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Pendapatan sektor pajak dari sektor hotel dan rumah makan yang tengah mengalami penurunan akibat tragedi tsunami setahun yang lalu, tidak membuat pemerintah Kabupaten pandeglang pasrah dan berdiam diri semata. Berbagai strategi dan langkah dipersiapkan dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah guna mempercepat pembangunan di daerah yang berjuluk "Kota Parwisata" ini.
Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kabupaten Pandeglang selaku "leading sector" yang bertanggung jawab terhadap pundi-pundi pemasukan daerah, melihat masih banyak sumber pemasukan yang selama ini belum tergarap dengan maksimal. Pendapatan daerah masih memungkinkan untuk digenjot, terutama dari sektor pajak daerah yang selama ini masih belum tergarap dengan baik.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Pandeglang, Pery Hasanudin meminta kepada Badan Pelayanan Pajak Daerah, agar melakukan upaya-upaya khusus untuk memaksimalkan penyerapan PBB-P2. Hal itu penting untuk dilakukan agar data dan nilai objek pajak dari masing-masing wajib pajak benar-benar sinkron.
Penegasan ini disampaikan Sekda ketika mendengar pemaparan capaian program dari tiap kecamatan serta kendala-kendala yang sering terjadi. " Saya mengajak semua memaksimalkan waktu yang tinggal beberapa minggu lagi menjelang akhir tahun. Sebab, ini berkaitan dalam rangka menunjang kemajuan daerah dari berbagai aspek," katanya.
Kepala Bidang Penetapan, pada Badan Pelayanan Pajak Daerah, BP2D Kabupaten Pandeglang, Mukhlis Arifin mengaku pada akhir tahun ini pihaknya terus menggenjot penagihan pajak, termasuk PBB-P2.
Ia optimistis mampu memenuhi capaian target pajak daerah sesuai dengan target yang sudah ditentukan. "Pemkab Pandgelang menargetkan penerimaan pajak PBB P2 tahun 2019 sebesar Rp23 miliar, namun hingga saat ini realisasi penerimaan pajak tersebut masih di angkat 70 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019