Presiden Joko Widodo menceritakan kisah orang tuanya yang harus bekerja keras untuk membiayai kuliah anak-anaknya hingga berhasil.

"Dulu orang tua saya sangat miskin juga bisa sekolahkan anak karena kerja keras," ujar Presiden saat memberi sambutan dalam acara peninjauan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Alun-Alun Cilegon, Banten pada Jumat.

Presiden yang mendapat penghargaan sebagai Tokoh Asia 2019 dari media The Straits Times Singapura itu menjelaskan orang tuanya harus berjualan bambu dan kayu untuk menghidupi keluarga.

Ayah Jokowi, almarhum Wijiatno Notomiharjo, harus bangun subuh dan berangkat kerja sebagai supir. Sementara ibunya, Sujiatmi, pergi untuk berjualan bambu dan kayu. Dia mengatakan pekerjaan itu dilakukan hingga malam hari.

Jokowi menegaskan setiap orang memang harus bekerja keras untuk mencapai kehidupa yang lebih baik. "Kita nggak bisa naik kelas, kalau tanpa kerja keras," ucap Presiden menegaskan.

Oleh karena itu, Presiden mengajak para peserta program Mekaar untuk memanfaatkan sebaik-baiknya modal usaha tanpa agunan yang sudah didapatkan.

Dia meminta agar para peserta disiplin mengangsur pinjaman tersebut dan menabung dari keuntungan yang didapatkan.
 
Presiden Joko Widodo saat meninjau program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Alun-Alun Kota Cilegon pada Jumat 6/12/2019). (Bayu Prasetyo)


Presiden Jokowi juga mengajak dua staf khususnya, Billy Mambrasar dan Adamas Belva Syah Devara.

Jokowi bersama kedua staf khusus itu melihat beberapa produk yang dijual di gerai Mekaar antara lain yang berjualan rengginang dan beberapa kuliner lain.

Dia meminta staf khusus maupun kementerian untuk membimbing para peserta Mekaar dan UMKM dalam memberi kemasan produk yang baik dan menarik.
 

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019