Permintaan batu permata kalimaya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kembali meningkat sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat, kata seorang kolektor.

"Kami merasa kewalahan sejak dua pekan terakhir melayani permintaan batu permata kalimaya," kata Oning, seorang kolektor di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Selasa (26/11).

Meningkatnya permintaan tersebut, katanya, membuat pendapatan masyarakat, mulai penambang hingga pedagang pengecer, mengalami peningkatan ketimbang sebelumnya.

Saat ini, permintaan batu permata kalimaya datang dari berbagai daerah di Tanah Air, namun juga ada permintaan dari luar negeri, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat.

Mereka membeli permata kalimaya mulai dari harga Rp300 ribu hingga Rp50 juta, tergantung jenis kalimaya tersebut.

Ia menyebut permintaan batu permata kalimaya kembali meningkat setelah setahun sepi pembeli maupun pemesan.

"Kami berharap masyarakat kembali demam batu, termasuk permata kalimaya itu," katanya.

Rohman, seorang kolektor batu permata kalimaya yang juga warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mengatakan batu permata kalimaya asal Kabupaten Lebak memiliki kualitas terbaik di dunia dibandingkan dengan Australia, Afrika, dan Amerika Latin.

Ia menyebut batu permata kalimaya dari daerah itu memiliki berbagai jenis warna, di antaranya putih, kristal hijau, kristal pelangi, kristal hijau, teh dan kopi, pelangi, dan kristal susu, sedangkan keunggulannya pancaran warna pelangi dapat berubah-ubah, warna tidak menghilang, dan memesona jika melihat aneka warna, seperti hitam, cokelat, kuning, ungu, serta biru dengan warna pelangi.

"Semua batu permata kalimaya yang harganya tinggi hingga Rp50 juta memiliki sertifikat," katanya.

Wadir, seorang penambang batu permata kalimaya di Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, mengaku mendapatkan batu permata kalimaya jenis black oval sebesar ibu jari dengan harga Rp15 juta.

Penambangan permata kalimaya menggeliat setelah kembali terjadi peningkatan permintaan.

Para penambang, lanjut dia, mendapatkan lempengan batu kalimaya dengan menggali lubang hingga kedalaman 20 sampai 45 meter.

Meski risiko kematian cukup besar, dia mengaku sudah biasa dan tidak merasa takut akan ancaman longsor di lokasi penambangan.

"Jika beruntung bisa menghasilkan pendapatan ratusan juta rupiah," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengatakan pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembinaan dan promosi batu permata kalimaya kepada penambang maupun perajin.

Ia menjelaskan produksi batu permata kalimaya menjadi kebanggaan daerah, karena masuk kategori terbaik di dunia.

"Kami berharap permintaan batu permata kalimaya kembali meningkat di masyarakat," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019