Tim pelajar Korea Selatan berharap akan bertemu tim Indonesia dalam pertandingan final Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia/Asian Schools Football Championship 2019, demikian disampaikan pelatih An Sun Jin.
"Kami berharap dapat bertemu Indonesia di final," kata An pada konferensi pers purnalaga di Stadion Batakan, Balikpapan, Selasa.
Tim pelajar Indonesia meraih kemenangan 2-1 atas Korsel, dalam pertandingan Grup B yang berlangsung sengit. Dalam laga tersebut, tim pelajar Indonesia sempat tertinggal terlebih dahulu sebelum bangkit melalui gol-gol yang disumbangkan Muhammad Supriadi dan Ahmad Athallah Ar Raihan.
Sayangnya kemenangan Indonesia dinodai oleh kartu merah yang diterima M.Zein Amirulloh pada akhir babak kedua.
Panasnya laga diakui oleh An, yang mengatakan dirinya sempat mengajukan keluhan-keluhan kepada wasit karena menganggap para pemainnya tidak terbiasa dipaksa segera bangun setelah terjatuh.
Meski demikian, An mengakui bahwa tim pelajar Indonesia tampil baik.
"Pemain Korea telah melakukan yang terbaik, tetapi pemain Indonesia dari pertandingan kemarin sudah sangat bagus. Sehingga Indonesia bisa unggul dari Korea," tuturnya.
Pada laga tersebut, Stadion Batakan dipenuhi oleh para suporter tim pelajar Indonesia. Beberapa kali para suporter itu mencemooh pemain-pemain Korsel saat terjatuh akibat terbentur, ditekel, atau saat menggiring bola, tetapi An menganggap tekanan dari para suporter masih wajar.
"Dukungan masif dari para suporter Indonesia merupakan hal normal karena Indonesia sedang menjadi tuan rumah. Tidak ada tekanan yang berlebihan."
Saat ini, An menyatakan pihaknya masih fokus pada pemulihan para pemain yang baru bertanding. Ia pun tidak menampik peluang untuk merotasi skuatnya pada pertandingan terakhir fase grup melawan Sri Lanka.
Korsel saat ini menghuni peringkat ketiga klasemen Grup B dengan koleksi tiga poin, memasukkan dua gol, dan kemasukan dua gol. Mereka kalah produktivitas gol dari tim peringkat kedua China, yang memiliki koleksi poin yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami berharap dapat bertemu Indonesia di final," kata An pada konferensi pers purnalaga di Stadion Batakan, Balikpapan, Selasa.
Tim pelajar Indonesia meraih kemenangan 2-1 atas Korsel, dalam pertandingan Grup B yang berlangsung sengit. Dalam laga tersebut, tim pelajar Indonesia sempat tertinggal terlebih dahulu sebelum bangkit melalui gol-gol yang disumbangkan Muhammad Supriadi dan Ahmad Athallah Ar Raihan.
Sayangnya kemenangan Indonesia dinodai oleh kartu merah yang diterima M.Zein Amirulloh pada akhir babak kedua.
Panasnya laga diakui oleh An, yang mengatakan dirinya sempat mengajukan keluhan-keluhan kepada wasit karena menganggap para pemainnya tidak terbiasa dipaksa segera bangun setelah terjatuh.
Meski demikian, An mengakui bahwa tim pelajar Indonesia tampil baik.
"Pemain Korea telah melakukan yang terbaik, tetapi pemain Indonesia dari pertandingan kemarin sudah sangat bagus. Sehingga Indonesia bisa unggul dari Korea," tuturnya.
Pada laga tersebut, Stadion Batakan dipenuhi oleh para suporter tim pelajar Indonesia. Beberapa kali para suporter itu mencemooh pemain-pemain Korsel saat terjatuh akibat terbentur, ditekel, atau saat menggiring bola, tetapi An menganggap tekanan dari para suporter masih wajar.
"Dukungan masif dari para suporter Indonesia merupakan hal normal karena Indonesia sedang menjadi tuan rumah. Tidak ada tekanan yang berlebihan."
Saat ini, An menyatakan pihaknya masih fokus pada pemulihan para pemain yang baru bertanding. Ia pun tidak menampik peluang untuk merotasi skuatnya pada pertandingan terakhir fase grup melawan Sri Lanka.
Korsel saat ini menghuni peringkat ketiga klasemen Grup B dengan koleksi tiga poin, memasukkan dua gol, dan kemasukan dua gol. Mereka kalah produktivitas gol dari tim peringkat kedua China, yang memiliki koleksi poin yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019