Kontingen Jawa Timur (Jatim) menargetkan juara umum pada Pekan Olah Raga Pelajar Nasional (Popnas) XV Tahun 2019 di Jakarta, 17-25 September mengingat persiapan yang dilakukan sudah maksimal.
"Target kami mendapat medali terbanyak dan meraih juara umum," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela pelepasan atlet Popnas Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut sudah meminta pemimpin kontingen yang dikomandani Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Supratomo melakukan hitung-hitungan medali yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan juara umum.
Gubernur Khofifah berharap atlet-atlet yang diturunkan pada Popnas tahun ini tampil semaksimal mungkin dan mampu membawa harum nama Provinsi Jatim di dunia olahraga Tanah Air.
Sementara itu, komandan kontingen Jatim Supratomo menyampaikan kali ini berkekuatan 289 orang yang terdiri dari 198 atlet, 39 pelatih dan 12 ofisial.
Seluruh atlet yang dikirim, kata dia, bakal mengikuti seluruh nomor pertandingan yang terdiri dari 13 cabang olahraga dengan memperebutkan 221 nomor.
"Harapan kami juara umum dan meraih 48 medali emas untuk mengunci gelar juara umum. Semoga dengan kekuatan dan motivasi atlet, kami mampu mencapainya," kata Supratomo.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Popnas yang sedianya digelar di Papua tersebut hanya mempertandingkan 13 dari 20 cabang olahraga yang dijadwalkan sebelumnya.
Sebanyak 13 cabang olahraga tersebut yakni atletik, angkat besi, bulu tangkis, bola voli pasir, dayung, judo, karate, panahan, pencak silat, renang, sepak takraw, taekwondo, dan tarung derajat.
Selain itu, dari 13 cabang tersebut ada beberapa cabang yang digelar di luar Jakarta, seperti taekwondo di Cibinong, lalu dayung di Cipule di Karawang, serta tarung derajat di Bandung.
Tom, sapaan akrabnya, menyayangkan hilangnya sejumlah cabang olahraga yang seharusnya menjadi lumbung emas atlet Jatim, seperti tenis lapangan yang berpotensi menghasilkan lima emas, gulat enam emas, tinju dua emas, tenis meja empat emas, bola voli indoor dua emas dan basket putri satu emas.
"Meski harus kehilangan lumbung emas dari enam cabang olahraga tersebut, tapi kami tak akan patah arang dan kehilangan optimisme untuk merebut juara umum," tuturnya.
Di sisi lain, sebelum pelepasan atlet Popnas juga dilakukan penyambutan atlet-atlet Jatim yang berhasil meraih juara umum pada Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX Tahun 2019 dengan membawa pulang 20 emas, dua perak dan satu perunggu, bahkan beberapa cabang olahraga mencatatkan rekor baru.
Peparpenas merupakan kompetisi olahraga bagi para pelajar penyandang disabilitas yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan tahun ini telah digelar di Jakarta, 7-13 November.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Target kami mendapat medali terbanyak dan meraih juara umum," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela pelepasan atlet Popnas Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut sudah meminta pemimpin kontingen yang dikomandani Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Supratomo melakukan hitung-hitungan medali yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan juara umum.
Gubernur Khofifah berharap atlet-atlet yang diturunkan pada Popnas tahun ini tampil semaksimal mungkin dan mampu membawa harum nama Provinsi Jatim di dunia olahraga Tanah Air.
Sementara itu, komandan kontingen Jatim Supratomo menyampaikan kali ini berkekuatan 289 orang yang terdiri dari 198 atlet, 39 pelatih dan 12 ofisial.
Seluruh atlet yang dikirim, kata dia, bakal mengikuti seluruh nomor pertandingan yang terdiri dari 13 cabang olahraga dengan memperebutkan 221 nomor.
"Harapan kami juara umum dan meraih 48 medali emas untuk mengunci gelar juara umum. Semoga dengan kekuatan dan motivasi atlet, kami mampu mencapainya," kata Supratomo.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Popnas yang sedianya digelar di Papua tersebut hanya mempertandingkan 13 dari 20 cabang olahraga yang dijadwalkan sebelumnya.
Sebanyak 13 cabang olahraga tersebut yakni atletik, angkat besi, bulu tangkis, bola voli pasir, dayung, judo, karate, panahan, pencak silat, renang, sepak takraw, taekwondo, dan tarung derajat.
Selain itu, dari 13 cabang tersebut ada beberapa cabang yang digelar di luar Jakarta, seperti taekwondo di Cibinong, lalu dayung di Cipule di Karawang, serta tarung derajat di Bandung.
Tom, sapaan akrabnya, menyayangkan hilangnya sejumlah cabang olahraga yang seharusnya menjadi lumbung emas atlet Jatim, seperti tenis lapangan yang berpotensi menghasilkan lima emas, gulat enam emas, tinju dua emas, tenis meja empat emas, bola voli indoor dua emas dan basket putri satu emas.
"Meski harus kehilangan lumbung emas dari enam cabang olahraga tersebut, tapi kami tak akan patah arang dan kehilangan optimisme untuk merebut juara umum," tuturnya.
Di sisi lain, sebelum pelepasan atlet Popnas juga dilakukan penyambutan atlet-atlet Jatim yang berhasil meraih juara umum pada Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX Tahun 2019 dengan membawa pulang 20 emas, dua perak dan satu perunggu, bahkan beberapa cabang olahraga mencatatkan rekor baru.
Peparpenas merupakan kompetisi olahraga bagi para pelajar penyandang disabilitas yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan tahun ini telah digelar di Jakarta, 7-13 November.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019