Aplikasi Tribelio untuk memudahkan komunikasi dalam suatu komunitas antara pimpinan  dengan anggotanya diluncurkan di Pluit Jakarta Barat.

"Sejauh ini belum ada aplikasi yang didesain untuk komunitas, hadirnya kami tentunya akan mendapat sambutan positif," kata CEO Tribelio.com, Denny Santoso di Jakarta, Minggu.

Denny mengatakan Tribelio merupakan wadah tempat berkumpulnya para pimpinan komunitas dengan anggotanya. 

"Tidak hanya sekedar berkumpul disini juga para pimpinan juga dapat mengakses database masing-masing anggota," ujar Denny.

Pimpinan atau kepala dalam suatu komunitas di Tribelio harus mengundang sendiri anggotanya untuk bergabung. Sehingga komunitas terjamin karena hanya orang-orang yang diundang yang bisa masuk ke komunitas. 

Saat ini dalam satu marketplace terjadi perang harga. Sehingga dalam satu tempat penjualan bisa mempunyai harga yang bermacam-macam. 

"Kalau kita sudah punya komunitas  tidak perlu lagi banting-bantingan harga untuk bersaing karena harga yang  ditentukan dalam suatu komunitas sudah mutlak", ucapnya. 

Tribelio adalah komunitas yang memiliki komunikasi yang lancar. Seorang pimpinan/ kepala dapat mengirimkan email, chat, sms, push notifications dan broadcast kepada member komunitas. 

Sehingga anggota  sudah lama tidak membuka aplikasi masih bisa mengetahui hal-hal penting yang terlewat di komunitas. 

"Kalau kita punya komunitas maka akan ada orang yang secara sukarela membicarakan produk kita dan sharing produk kita", kata Liona Anggara Miss Earth 2014 yang juga bergabung di Tribelio sebagai pimpinan. 

Liona mengaku saat ini dia sudah mengalami kenaikan omset lebih dari 10 kali lipat. Komunitas baginya penting untuk berbisnis apalagi jika dihadirkan dalam platform yang baru. 

Menurutnya orang-orang yang tertarik dengan platform baru adalah orang-orang yang ingin belajar dan berbagi edukasi. Sehingga sangat mudah untuk menaikan bisnis. 

William Tanzania seorang mahasiwa yang sedang belajar di Jepang yang juga sebagai pimpinan komunitas di Tribelio ini mengaku mendapat banyak keuntungan dari platform ini. 

Dia membuka pembelajaran bahasa Jepang secara online. Saat ini dirinya sudah mempunyai 3000 peserta/ anggota. 

"Kalau di platform lain kan tidak dua arah sehingga testimoni hanya datang dari saya saja dan sering dikira palsu, tapi dengan adanya komunitas maka member juga bisa memberikan testimoni sehingga lebih meyakinkan", kata William. 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh dr. Arthur Simon. Arthur yang berprofesi sebagai dokter kulit dan juga telah sedari dulu memberikan pelajaran mengenai masalah kulit, kelamin dan kecantikan di Instagram. Namun saat ini dirinya telah beralih ke Tribelio dan sudah mempunyai kurang lebih 3.700 anggota. 

Dia mengaku dengan adanya komunitas, komunikasi yang terjadi menjadi dua arah sehingga tidak hanya dari dirinya saja. Tetapi anggota lain juga bisa ikut membantu dan memberi masukan. 

Isbiyani seorang ibu rumah tangga awalnya mengaku hanya mendirikan komunitas edukasi anak. Sekarang memiliki 100 anggota yang masuk ke komunitasnya. Isbiyani juga sekarang mampu mengeluarkan produk sendiri serta sudah banyak agen yang ingin membeli produknya.

Untuk menjadi pimpinan komunitas sendiri dikenakan biaya kurang lebih Rp800 ribu per bulan.

Pewarta: Ganet dan Alya

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019