Pengolah lahan dan warga Desa Karanggedong, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menolak lahan milik Pemkab Temanggung di desa tersebut dijadikan sirkuit grasstrack atau ajang balapan sepeda motor.

Pendamping Pengelola Lahan Desa Karanggedong, Nur Sholiqin di Temanggung, Rabu, mengatakan pada Selasa (5/11) sekitar pukul 22.00 WIB Kapolsek Ngadirejo memberitahu bahwa lahan akan diratakan untuk sirkuit.

"Tadi malam Kapolsek Ngadirejo sekitar pukul 22.00 WIB memberitahu pengelola lahan bahwa lahan akan dimulai pengerjaan dan tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB sudah datang alat berat untuk meratakan tanah pertanian tersebut," katanya.

Luas lahan milik Pemkab Temanggung tersebut sekitar 6 hektare yang digarap sejumlah warga. Saat ini sebagian lahan ditanami jambu biji dan lainnya bergantian ditanami berbagai sayuran.

Ia mengatakan para penggarap tidak mau lahan produktif tersebut dijadikan tempat balap sepeda motor.

"Padahal tidak mudah untuk menjadikan lahan produktif tersebut. Para pengelola lahan baru saja memperbaiki dari tandus menjadi subur, sekarang setelah subur mau dimanfaatkan untuk kepentingan lain, maka mereka menolaknya," katanya.

Ia menuturkan sekitar pukul 09.00 alat berat datang di lokasi, kemudian salah satu pengelola lahan Yanto dengan membawa parang menemui operator alat berat supaya dibawa pulang.

"Ini perlu diingatkan arogansi Bupati, zamannya seperti ini, kok, arogan. Masyarakat itu juga punya perasaan dan harga diri," katanya.

Ia menuturkan lahan itu pernah dikelola oleh Perusda Aneka Usaha, kemudian sekitar 10 bulan lalu diserahkan ke Bupati.

Ia mengatakan Bupati tidak konfirmasi pada masyarakat pengelola, tiba-tiba lahan itu diserahkan pada tim grasstrack dan rencananya mau dibuat sirkuit untuk wilayah Kabupaten Temanggung.

"Ibaratnya masyarakat yang tidak mampu sedang mengelola lahan, tetapi kemudian lahan itu diberikan kepada masyarakat yang memiliki fasilitas untuk tempat permainan," katanya.

Ia mengatakan dulu ada yang pernah mengusulkan lokasi tersebut dijadikan tempat wisata petik buah langsung.

"Saat ini sedang kami koordinasikan dengan teman-teman pemberdayaan di pertanian dan saya mau menghadap bupati, tetapi tahu-tahu ada acara ini," katanya.*

Pewarta: Heru Suyitno

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019