Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau berencana menggelar kompetisi piala demokrasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu Serentak 2020 mendatang.
Kompetisi tersebut rencananya digelar antar-RT/RW serta kecamatan di tujuh kabupaten/kota se-Kepulauan Riau.
"Nantinya RT/RW dan kecamatan dengan partisipasi pemilih tertinggi akan kita berikan piala dan uang tunai," kata Komisioner KPU Kepri, Parlindungan Sihombing, Minggu.
Parlin berharap kegiatan tersebut dapat mendorong Ketua RT/RW dan camat di wilayah masing-masing daerah untuk mengarahkan warganya menggunakan hak pilih.
Selain itu, kompetisi itu juga dilaksanakan atas dasar rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Kepri, khususnya Kota Batam dalam tiga kali pemilu terakhir.
"Batam merupakan daerah dengan partisipasi pemilih terendah se-Kepri, bahkan terendah kedua se-Indonesia. Padahal sekitar 63 persen penduduk Kepri ada di sana," ujarnya.
Selain itu, lanjut Parlin, pihaknya juga tengah menggodok berbagai program sosialisasi lainnya guna mendongkrak partisipasi pemilih di Kepri.
Namun, pihaknya sedikit menyesalkan menyangkut anggaran sosialisasi KPU tingkat kabupaten/kota, jika dibanding KPU Provinsi Kepri yang jauh lebih besar.
"Padahal masing-masing kabupaten/kota melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung, karena mereka berhadapan langsung dengan warga," ujar Parlin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kompetisi tersebut rencananya digelar antar-RT/RW serta kecamatan di tujuh kabupaten/kota se-Kepulauan Riau.
"Nantinya RT/RW dan kecamatan dengan partisipasi pemilih tertinggi akan kita berikan piala dan uang tunai," kata Komisioner KPU Kepri, Parlindungan Sihombing, Minggu.
Parlin berharap kegiatan tersebut dapat mendorong Ketua RT/RW dan camat di wilayah masing-masing daerah untuk mengarahkan warganya menggunakan hak pilih.
Selain itu, kompetisi itu juga dilaksanakan atas dasar rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Kepri, khususnya Kota Batam dalam tiga kali pemilu terakhir.
"Batam merupakan daerah dengan partisipasi pemilih terendah se-Kepri, bahkan terendah kedua se-Indonesia. Padahal sekitar 63 persen penduduk Kepri ada di sana," ujarnya.
Selain itu, lanjut Parlin, pihaknya juga tengah menggodok berbagai program sosialisasi lainnya guna mendongkrak partisipasi pemilih di Kepri.
Namun, pihaknya sedikit menyesalkan menyangkut anggaran sosialisasi KPU tingkat kabupaten/kota, jika dibanding KPU Provinsi Kepri yang jauh lebih besar.
"Padahal masing-masing kabupaten/kota melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung, karena mereka berhadapan langsung dengan warga," ujar Parlin.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019