PT Kereta Api Indonesia Daop 7 Madiun, Jawa Timur, mengungkapkan sejumlah perjalanan kereta api sempat mengalami keterlambatan setelah adanya Switch Over (SO) atau pengalihan penggunaan jalur pada segmen jalur ganda Stasiun Baron, Kertosono, Sembung, dan Jombang sepanjang kurang lebih 22 kilometer.

"Setelah Switch Over (SO) dilakukan, terdapat dampak kelambatan pada KA 42C/Gajayana relasi Gambir-Malang harusnya masuk Kertosono 05.38 WIB menjadi 05.58 WIB lambat 20 menit," kata Manajer Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi, Rabu.

Selain itu, KA 176A/Brantas relasi Pasarsenen-Blitar juga terlambat. Seharusnya masuk Kertosono pukul 06.02 WIB menjadi 06.28 WIB mengalami kelambatan 26 menit. Kemudian KA 142/Majapahit relasi Pasarsenen-Malang harusnya langsung Kertosono 06.24 WIB, menjadi 06.44 WIB lambat 20 menit.

Setelah itu, KA 182A/Kahuripan relasi Kiaracondong Bandung-Blitar harusnya masuk Kertosono pukul 06.43 WIB menjadi 07.10 WIB lambat 27 menit dan KA 50A/Turangga relasi Bandung-Surabaya Gubeng harusnya masuk Kertosono 06.53 WIB menjadi 07.50 WIB ikut andil kelambatan 57 menit.

Ixfan mengatakan, secara umum, proses Switch Over (SO) berjalan lancar. Untuk kelambatan yang terjadi pada beberapa KA, di samping menunggu selesainya pekerjaan juga karena adanya pembatasan kecepatan.

Pihaknya berterimakasih pada seluruh satuan kerja yang telah bertugas melakukan pengerjaan galur ganda mulai dari persiapan hingga terlaksananya kegiatan.

"Dengan dioperasionalkannya jalur ganda mulai dari Stasiun Jombang sampai Baron hingga Geneng, sudah menghilangkan 29 titik persilangan dan memperpendek waktu tempuh 10 sampai 15 menit. Dan, mohon maaf kepada para pelanggan dengan ketidaknyamanan pelayanan kami, atas kelambatan yang terjadi dibeberapa KA," kata dia.

Pihaknya menambahkan, persiapan operasional jalur ganda telah dilakukan. Sebelumnya, Satker Jatim bersama Tim Supreme Daop 7 Madiun melakukan dari uji beban kemudian pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang juga dalam kondisi normal dan darurat, checklist semua peralatan, material yang dibutuhkan, penentuan waktu kerja sampai penanggung jawab masing masing bagian.

Dalam pemantauan itu juga disaksikan langsung Vice President PT KAI Daop 7 Madiun Wisnu Pramudyo bersama Kepala PPK1 wilayah Jawa Bagian Timur Yustina Nurhayati. Mereka melakukan pengawasan langsung pelaksanaan Switch Over (SO) guna memastikan semua yang bekerja sesuai SOP.

Pembangunan Jalur Ganda KA antara Jombang - Madiun sepanjang 84 Km'Sp merupakan proyek strategis nasional yang merupakan jalur kereta api di lintas selatan Pulau Jawa. Pelaksanaan pengoperasian jalur ganda KA antara Jombang - Madiun dibagi dalam empat tahap.

Untuk tahap pertama yaitu segmen Baron - Nganjuk sepanjang kurang lebih 16 Km'Sp telah beroperasi mulai Maret 2019.

Tahap kedua yaitu segmen Nganjuk-Babadan sepanjang kurang lebih 39 Km'Sp telah beroperasi mulai April 2019. Untuk tahap ketiga yaitu segmen Babadan-Madiun sepanjang kurang lebih 7 Km'Sp dan telah beroperasi sejak tanggal 16 Oktober 2019.

Sedangkan, tahap keempat adalah segmen Jombang - Baron sepanjang kurang lebih 23 Km'Sp yang rencana dioperasikan mulai 30 Oktober 2019.

Untuk pengoperasian segmen Jombang - Baron ini mencakup empat stasiun yaitu Stasiun Jombang, Stasiun Sembung, Stasiun Kertosono dan Stasiun Baron.

Pada segmen tersebut sepanjang kurang lebih 23 Km'Sp, selain pembangunan Jalur KA baru juga terdapat pembangunan 20 unit jembatan KA baru serta dua gedung stasiun baru yaitu Stasiun Sembung dan Stasiun Baron.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019