Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terus mempersiapkan inovasi masyarakat desa di  sehingga pada 2019 akan mengikuti enam kategori pada lomba inovasi desa.

Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Sebagaimana diutarakan Kepala Bidang Pengembangan Desa DPMPD Nunukan, Ramlan Ariyadi di Nunukan, Sabtu menanggapi hasil rapat koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (TIK) pada Program Inovasu Desa 2019.

Ia menjelaskan, 232 desa di Kabupaten Nunukan semuanya telah membuat inovasi namun belum maksimal sehubungan berbagai faktor yang menjadi kendalanya.

Seperti letak geografis, sumber daya manusia (SDM) dan komitmen pemerintah desa dalam memanfaatkan Dana Desa (DD) yang bersumber dari APBN dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD.

Keenam kategori yang akan mengikuti lomba tersebut adalah TPID Inovatif, BUMDes Inovatif, Raga Desa Inovatid, PAUD Inovatif, Posyandu Inovatif dan Prudes Inovatif.

Menurut Ramlan, keenam lomba ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan Program Inovasi Desa pada 2018-2019 yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Ramlan yang juga Sekretaris Tim Inovasi Kabupaten (TIK) NUnukan mengatakan, masih banyaknya desa yang belum memiliki komitmen dalam memaksimalkan kegiatan inovasi yang menggunakan Dana Desa sehingga belum berjalan secara merata.

Dari 232 desa di Kabupaten Nunukan, baru sekira 50 persen yang benar-benar berkomitmen melakukan kegiatan inovasi dengan memanfaatkan DD untuk mendanainya.

Desa-desa yang berkomitmen tersebut telah membuat sejumlah kegiatan inovasi yang cukup berhasil dimana beberapa diantaranya telah berhasil menjuarai lomba-lomba inovasi desa tingkat provinsi hingga nasional.

Ia sangat mengharapkan desa-desa yang belum memaksimalkan kegiatan inovasinya dapat mempertimbangkan pada DD tahun berikutnya karena program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam hal peningkatan kesejahteraan dan pengembangan sumber daya manusianya.

Ramlan mengatakan, faktor lain yang menghambat kepala desa merealisasikan program inovasi adalah hasil musrenbang.

Kemungkinan tidak memasukkan program inovasi dengan alasan ada kebutuhan lain yang lebih mendesak untuk dibangun menggunakan dana desa.

 

Pewarta: Rusman

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019