Rumah Sakit Umum Tarakan, Kalimantan Timur melakukan simulasi menghadapi akreditasi dengan memperhatikan  kualitas pelayanan rumah sakit di rs yang baru beroperasi enam bulan.

Dalam simulasi, Jumat, Direktur Utama RSU Tarakan, Joko Haryanto mengatakan bahwa dalam simulasi akreditasi, pihaknya langsung dihadiri oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), sehingga seluruh tahapan proses dan area yang diperiksa KARS sama seperti survei sesungguhnya.

“Ada tiga area yang diperiksa, yakni area klinik, manajemen dan keselamatan pasien. Tiga area itu yang diperiksa, mulai dari regulasi, pedoman standar, implementasi sampai kepada evaluasi hasil," ucap Joko.

Semua dinilai sesuai dengan standar rumah sakit. Hasil simulasi tersebut akan menjadi acuan pihaknya untuk menghadapi akreditasi yang sesungguhnya yang akan disampaikan pada akhir November 2019.

Dia menambahkan apapun yang perlu menjadi kekurangan pada simulasi akan diperbaiki pihaknya. Dalam kualitas pelayanan, Joko mengatakan akan mengutamakan pelayanan terhadap pasien, penangganan terhadap penyakit dan pengobatan.

Sedangkan pada area manajemen mencakup tata kelola rumah sakit, termasuk suplai obat, bahan untuk mendukung pelayanan, visi dan sebagainya serta keselamatan
terhadap pasien menjadi titik berat yang harus dipenuhi untuk masyarakat.

“Ini menjadi kewajiban yang harus dilakukan, karena semua pasien harus dijaga keamanan penyakit dan keselamatan. Jangan sampai tertular penyakit, terjatuh di rumah sakit karena fasilitas yang kurang dan sebagainya,” katanya.

Selama enam bulan RSU Tarakan sudah beroperasi, diharapkan dapat terakreditasi, sehingga pada akhir November 2019 akan dilakukan penilaian kembali sehingga di awal tahun pihaknya sudah dapat beroperasi seluruhnyadan menerima pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pelayanan RSU Tarakan memiliki 4 dasar yakni penyakit dalam, kebidanan dan kehamilan, bedah dan anak. Ada pula spesialis penyakit menular, gigi dan patologi klinik, radiologi dan anastesi.
 

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019