Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mendukung gelaran pameran ikan hias Nusatic 2019 yang akan dilangsungkan di ICE BSD Tangerang, 29 November-1 Desember mendatang sebagai upaya mengembangkan potensi ikan hias di Indonesia.
Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Hayati Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Andri Wahyono dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan kegiatan itu diharapkan dapat berperan besar dalam menghidupkan perekonomian di masyarakat yang terlibat di dalam pengembangan ikan hias, mulai dari skala kecil, menengah, hingga besar.
"Semoga juga nanti nilai dan transaksi di dalamnya juga semakin besar, intinya semoga tahun ini semakin bergairah. Dan hal inilah nantinya yang akan bisa menghidupkan ekonomi kecil, menengah, sampai ke industri besar," katanya.
Direktur Nusatic Sugiharto mengungkapkan pameran ikan hias itu diklaim jadi yang terbesar di dunia karena menghadirkan lebih dari 5.000 ekor ikan, baik dari sisi eksibisi maupin perlombaan.
"Singapura pernah mencoba event serupa dengan nama Aquasinga. Tetapi Aquasinga tidak berlanjut, sementara Nusatic berlanjut. Ini momen untuk kita agar jangan sampai Nusatic ini tenggelam, marilah kita dukung Nusatic ini menjadi berkelas internasional," katanya.
Ia menambahkan, gelaran tersebut potensial untuk menjadikan ikan hias Indonesia menjadi nomor satu di dunia. Ia pun optimistis pameran tersebut akan mampu menciptakan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kami ingin ikan hias Indonesia menjadi nomor satu di dunia, ikan hias juga mampu menciptakan UMKM. Menurut data statitistik, dari ikan hias masyarakat bisa mendapat penghasilan Rp30 juta-Rp50 juta dari usaha ikan hias di komunitas masyarakat. Untuk itulah mari kita bergandengan tangan agar pasar ikan hias internasional bisa direbut oleh Indonesia, karena alam Indonesia sangat mendukung," jelasnya.
Nusatic 2019 menghadirkan beberapa komunitas ikan hias di seluruh Indonesia, acara tersebut antara lain, 6th ACI CUP 2019, Lou Han Final League 2019, 11th Discuss Contest, Aquascape Nusatic 2019, 16th All Indonesian KOI Show, All Indonesia Gold Fish Competition, 4th Indonesia Kill Fish Association Convention, The Ultimate International Betta Show, The 4th Indonesia International Guppy Show, 1st Manvish Exhibition hingga perebutan Piala Presiden Republik Indonesia.
Akan ada pula seminar dan berbagi pengetahuan mengenai cara memelihara ikan hias dengan baik dan mencetak varietas-varietas baru.
Selain memamerkan ikan hias, pameran itu juga akan memamerkan tanaman hias dan produk agro yang inovatif, organik dan menarik melalui Trubus Agro Expo. Pameran ini akan mempersembahkan aneka produk dan kegiatan yang berkaitan dengan pertanian secara luas, dan olahan berbasis produk pertanian, serta binatang peliharaan yang akan menjadi tren di tahun 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Asisten Deputi Bidang Sumber Daya Hayati Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Andri Wahyono dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengatakan kegiatan itu diharapkan dapat berperan besar dalam menghidupkan perekonomian di masyarakat yang terlibat di dalam pengembangan ikan hias, mulai dari skala kecil, menengah, hingga besar.
"Semoga juga nanti nilai dan transaksi di dalamnya juga semakin besar, intinya semoga tahun ini semakin bergairah. Dan hal inilah nantinya yang akan bisa menghidupkan ekonomi kecil, menengah, sampai ke industri besar," katanya.
Direktur Nusatic Sugiharto mengungkapkan pameran ikan hias itu diklaim jadi yang terbesar di dunia karena menghadirkan lebih dari 5.000 ekor ikan, baik dari sisi eksibisi maupin perlombaan.
"Singapura pernah mencoba event serupa dengan nama Aquasinga. Tetapi Aquasinga tidak berlanjut, sementara Nusatic berlanjut. Ini momen untuk kita agar jangan sampai Nusatic ini tenggelam, marilah kita dukung Nusatic ini menjadi berkelas internasional," katanya.
Ia menambahkan, gelaran tersebut potensial untuk menjadikan ikan hias Indonesia menjadi nomor satu di dunia. Ia pun optimistis pameran tersebut akan mampu menciptakan berbagai usaha kecil dan menengah (UKM).
"Kami ingin ikan hias Indonesia menjadi nomor satu di dunia, ikan hias juga mampu menciptakan UMKM. Menurut data statitistik, dari ikan hias masyarakat bisa mendapat penghasilan Rp30 juta-Rp50 juta dari usaha ikan hias di komunitas masyarakat. Untuk itulah mari kita bergandengan tangan agar pasar ikan hias internasional bisa direbut oleh Indonesia, karena alam Indonesia sangat mendukung," jelasnya.
Nusatic 2019 menghadirkan beberapa komunitas ikan hias di seluruh Indonesia, acara tersebut antara lain, 6th ACI CUP 2019, Lou Han Final League 2019, 11th Discuss Contest, Aquascape Nusatic 2019, 16th All Indonesian KOI Show, All Indonesia Gold Fish Competition, 4th Indonesia Kill Fish Association Convention, The Ultimate International Betta Show, The 4th Indonesia International Guppy Show, 1st Manvish Exhibition hingga perebutan Piala Presiden Republik Indonesia.
Akan ada pula seminar dan berbagi pengetahuan mengenai cara memelihara ikan hias dengan baik dan mencetak varietas-varietas baru.
Selain memamerkan ikan hias, pameran itu juga akan memamerkan tanaman hias dan produk agro yang inovatif, organik dan menarik melalui Trubus Agro Expo. Pameran ini akan mempersembahkan aneka produk dan kegiatan yang berkaitan dengan pertanian secara luas, dan olahan berbasis produk pertanian, serta binatang peliharaan yang akan menjadi tren di tahun 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019