Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy mengatakan, program bantuan sosial yang bersumber dari APBD Banten dalam bentuk Jaminan Sosial Rakyat Bersatu (Jamsosratu) yang sudah berjalan sejak 2013 sangat signifikan menekan angka kemiskinan di Provinsi Banten.

"Program Jamsosratu ini sudah berjalan sejak tahun 2013. Dan manfaatnya sudah terasa langsung oleh masyarakat. Saya katakan tadi, bahwa program ini sangat signifikan dalam menekan angka kemiskinan," kata Andika Hazrumy saat menghadiri penyaluran bansos Jamsosratu kepada ribuan warga Kabupaten Serang, di Serang, Selasa.

Andika menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui bahwa angka kemiskinan di Banten pada tahun 2016 berada di angka 9,22 persen.

"Tahun ini bulan Maret diangka 5,2 persen. Berarti ini kan tidak bisa dipungkiri bahwa program Jamsosratu ini berkontribusi signifikan menekan angka kemiskinan disamping ada program-program yang lain," kata Andika dalam kegiatan yang juga dihadiri Kasubdit Bansos pada Kementerian Sosial (Kemensos) RI Keukeu Komarawati, Kepala Dinsos Banten Nurhana, Plt Sekretaris Dinsos Banten Budi Darma Sumapraja.

Dalam program tersebut, ujar dia Tahun 2019 ada sekitar 50 ribu keluarga penerima manfaat program Jamsosratu di Provinsi Banten. Setiap KPM menerima bantuan sosial bersyarat sebesar Rp1.750.000 setiap tahun yang dicairkan dalam dua tahap yang disalurkan melalui bank.

Amnah (45) salah seorang penerima program tersebut warga Pondok Kahuru Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang, mengaku sangat terbantu dengan adanya perhatian dari pemerintah Provinsi Banten tersebut, untuk membantu biaya sekolah dua anaknya masing-masing di SD dan SMP.

"Alhamdulillah saya dibantu pemerintah, uang ini bisa untuk beli peralatan sekolah anak saya. Ada dua anak saya yang masih sekolah, satu di SD yang satu di SMP. Kemarin juga anak saya tidak punya sepatu. Alhamdulillah sekarang bisa kebeli," jelas Amnah seraya mengatakan dua tahun lalu suaminya meninggal dunia dan masih memiliki tanggungan dua anak yang masih sekolah, usai mengantre mengambil bantuan tersebut.

Kasubdit Bansos pada Kementerian Sosial (Kemensos) RI Keukeu Komarawati mengatakan, Kemensos RI mengapresiasi program Jamsosratu yang merupakan replikasi Program Keluarga Harapan (PKH).

"Satu-satunya program yang mereplikasi PKH. Kami Kemensos RI sudah memberikan apresiasi kepada Pemprov Banten sejak 2014. Kami tentu menyambut baik karena target PKH belum bisa menyentuh warga miskin keseluruhan. Dengan hadirnya Jamsosratu ini mengcover yang belum tercover PKH. Ini menjadi sinergitas yang tepat," terangnya.

Menurutnya, Jamsosratu jelas punya manfaat yang bagus untuk menurunkan angka kemiskinan dan mengubah perilaku KPM. Ia berharap Pemprov Banten bisa mengalokasikan anggaran lebih tinggi lagi untuk Jamsosratu.

"Saya melihat posisi bansos di Pemprov Banten sebesar Rp105 miliar ini dari Rp12 sekian triliun APBD. Dari Rp105 miliar ini Rp 85 miliarnya untuk Jamsosratu. Jadi baru 0,8 persennya. Harapan ke depan bisa itu bisa lebih tinggi," tambah dia.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019