Kartika Affandi, putri dari maestro seni lukis Affandi Koesoema, hadir dalam acara talk show "AFFANDI– Contemporary Heritage of Indonesia and its preservation" di Universitas Danube Krems, Austria dan meneruskan ajaran Affandi sebagai pionir seni lukis di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar RI di Wina yang diterima di Jakarta, Sabtu, dikatakan bahwa dalam dialog tersebut Kartika menyampaikan keinginan untuk meneruskan ajaran Affandi sebagai seorang guru seni, serta keinginan sang ayah untuk membentuk Yayasan Museum Affandi sebagai wadah pengajaran seni lukis dan seni arsitektur para generasi muda, termasuk bagi orang-orang berkebutuhan khusus.

“Saya sebenarnya belajar seni tari saat dikirim belajar menggantikan beasiswa untuk Affandi ke India. Affandi dinilai sebagai pelukis dan arsitek otodidak dan guru, jadi tidak perlu beasiswa ini. Pada akhirnya saya yakini bahwa seseorang memang dilahirkan untuk jadi pelukis dan Affandi adalah guru saya,“ kata Kartika yang juga merupakan seorang pelukis dan Ketua Yayasan Affandi.

Acara talk show itu sendiri fokus pada hasil karya seni Affandi, berupa lukisan dan arsitektur museum, dan usaha yang dilakukan Kartika untuk merestorasi dan merawat karya-karya itu.

Kegiatan tersebut merupakan implementasi rangkaian kegiatan kerja sama dalam upaya konservasi lukisan Affandi sejak 1980, konservasi keunikan arsitektur Museum Affandi, hingga alih teknologi ilmu pengaruh iklim terhadap benda seni oleh konsorsium universitas yang berisi Danube University Krems, Technical University Vienna, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional Lainnya di Wina, Dr. Darmansjah Djumala mengatakan kegiatan seperti acara tersebut dapat menjadi bukti atas kontribusi hubungan antar masyarakat terhadap hubungan bilateral Indonesia dan Austria.

“Apresiasi yang tinggi patut disampaikan terhadap upaya konservasi Museum Affandi oleh beberapa konsorsium universitas di Indonesia dan universitas di Austria,” katanya.

Dia juga mengapresiasi upaya Kartika dalam mengembangkan seni lukis dan Yayasan Museum Affandi.

Upaya yang telah dilakukan oleh konsorsium universitas di Indonesia dan Austria untuk konservasi Museum Affandi pertama kali dimulai pada tahun 2016, melalui jaringan di bawah naungan ASEA-UNINET.

Universitas-universitas tersebut telah memulai berbagai rangkaian kerja sama dalam berbagai proyek tentang metode dan konsep untuk pelestarian lukisan dan beragam arsitektur lainnya.
 

 

Pewarta: Aria Cindyara

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019