Bupati Pandeglang Irna Narulita mendatangi warga  Kelurahan Kadomas yang terdampak dari program reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung, Lebak-Labuan, Pandeglang, Rabu.

Kunjungan orang nomor 1 di Pandeglang itu terkait dengan rencana pengukuran reaktivitasi rel kereta api  Rangkasbitung - Labuan oleh Biro Asset dan Infrastruktur Setda Prov. Banten dan Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan RI.

"Ini adalah program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah untuk kemajuan Kabupaten Pandeglang dan meningkatkan ekonomi kesejahteraan masyarakat. Ibu berharap masyarakat  memahami dan mendukung," ujar Bupati Irna saat bertemu warga.

Sementara Wawan Sofwan, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Kadomas, Kelurahan.Kadomas  menjelaskan bahwa keberadaan lahan rel kereta api  menurut sejarah adalah tanah milik nenek  moyang warga Kampung Kadomas.

Namun saat  Indonesia dijajah oleh Belanda tanah itu dirampas  oleh Belanda dijadikan rel kereta api. Nenek moyang warga kalah sehingga kepemilikan tanah di bawah kekusaan Belanda di saat itu nenek moyang kami tak berdaya  pada masa itu di gunakan untuk kepentingan mereka di buatlah sarana tranportasi kereta api Labuan-Jakarta.

"Intinya yang menduduki saat ini adalah anak cucu pejuang tanpa nama. Maka saya selaku warga masyarakat menghimbau yang terkena jalur kereta api tidak usah panik dan tetap tenang. Dan saya juga memohon pada pemeritah daerah agar bersifat arif dan bijaksana, sudah ada 40 kepala kuarga pada datang ke saya minta pendapat  agaimana jalan keluarnya agar mereka punya tempat tinggal" tuturnya singkat.

Hadir dalam acara itu, Camat Pandeglang Mely Diah Rohamalia, Danramil Pandeglang Kapten Arm Supandi, dari  Balai Tehknik Perkeretapian wilayah Jakarta dan Banten Beri Suriana,  dari Balai Tehnik Perkeretapian Wilayah Jakarta - Banten Sukindro,  dari Dinas Perkim Kabupaten Pandeglang Mulyadi, Lurah Kadomas Zaenal Arifin, Babinmas Kelurahan Kadomas Bripka Adhi Setianto, Babinsa Kelurahan Kadomas/Babakan Kalanganyar Serka Madrosik dan lainnya.  

Pewarta: Deni Setiadi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019