Tim sepak bola Arab Saudi akan melawan Palestina di kawasan yang diduduki Israel, Tepi Barat, untuk pertama kalinya, Selasa, setelah sebelumnya menolak untuk memasuki wilayah tersebut sebagai bagian dari boikot terhadap Israel.
Kedua negara bertemu dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2022 pada pukul 16:00 (1300 GMT) di stadion nasional Palestina di Al-Ram, bagian dari Tepi Barat dekat ke Jerusalem namun terputus dari kota tersebut oleh pembatas yang dibangun Israel.
Kepala Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub pada Senin (14/10) mengatakan, mereka memperkirakan tiket pertandingan yang digelar di Stadion Faisel Husseini yang berkapasitas 8.000 penonton, akan terjual habis.
Sekitar 300 jurnalis telah mendaftarkan diri untuk meliput pertandingan tersebut, menurut ofisial Palestina.
Klub-klub dan tim nasional Arab mempunyai sejarah menolak bermain di wilayah Palestina -- yang diduduki negara Yahudi itu sejak 1967 -- karena membutuhkan izin masuk dari Israel, negara yang tidak diakui oleh sebagian besar mereka.
Pertandingan tersebut menandai perubahan dalam kebijakan negara kerajaan tersebut, yang sebelumnya memainkan pertandingan melawan Palestina di negara ketiga, seiring dengan satu dekade boikot yang dilakukan Arab terhadap Israel.
Namun, pada tahun-tahun terakhir, kekhawatiran terhadap Iran secara luas dipandang telah membawa kekuatan besar di Teluk, Arab Saudi dan Israel -- keduanya sekutu setia AS -- saling mendekat.
Asosiasi Sepak Bola Palestina menggambarkan kedatangan tim Saudi di wilayah Palestina sebagai situasi "sama-sama menang".
Sejumlah delegasi Saudi mengunjungi masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur, Senin.
Lebanon, Suriah, dan bahkan Mesir, yang mempunyai kesepakatan damai dengan Israel, masih menolak bermain di wilayah Palestina.
Namun negara-negara lain seperti Bahrain, Maroko, Uni Emirat Arab dan Oman telah mengirim klub-klub mereka untuk bermain di Tepi Barat.
Dalam grup yang ketat, Arab Saudi sekarang berada di puncak dengan empat poin dari dua pertandingan, sementara Palestina di urutan keempat hanya selisih satu poin, demikian dilaporkan AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kedua negara bertemu dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2022 pada pukul 16:00 (1300 GMT) di stadion nasional Palestina di Al-Ram, bagian dari Tepi Barat dekat ke Jerusalem namun terputus dari kota tersebut oleh pembatas yang dibangun Israel.
Kepala Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub pada Senin (14/10) mengatakan, mereka memperkirakan tiket pertandingan yang digelar di Stadion Faisel Husseini yang berkapasitas 8.000 penonton, akan terjual habis.
Sekitar 300 jurnalis telah mendaftarkan diri untuk meliput pertandingan tersebut, menurut ofisial Palestina.
Klub-klub dan tim nasional Arab mempunyai sejarah menolak bermain di wilayah Palestina -- yang diduduki negara Yahudi itu sejak 1967 -- karena membutuhkan izin masuk dari Israel, negara yang tidak diakui oleh sebagian besar mereka.
Pertandingan tersebut menandai perubahan dalam kebijakan negara kerajaan tersebut, yang sebelumnya memainkan pertandingan melawan Palestina di negara ketiga, seiring dengan satu dekade boikot yang dilakukan Arab terhadap Israel.
Namun, pada tahun-tahun terakhir, kekhawatiran terhadap Iran secara luas dipandang telah membawa kekuatan besar di Teluk, Arab Saudi dan Israel -- keduanya sekutu setia AS -- saling mendekat.
Asosiasi Sepak Bola Palestina menggambarkan kedatangan tim Saudi di wilayah Palestina sebagai situasi "sama-sama menang".
Sejumlah delegasi Saudi mengunjungi masjid Al-Aqsa di Jerusalem timur, Senin.
Lebanon, Suriah, dan bahkan Mesir, yang mempunyai kesepakatan damai dengan Israel, masih menolak bermain di wilayah Palestina.
Namun negara-negara lain seperti Bahrain, Maroko, Uni Emirat Arab dan Oman telah mengirim klub-klub mereka untuk bermain di Tepi Barat.
Dalam grup yang ketat, Arab Saudi sekarang berada di puncak dengan empat poin dari dua pertandingan, sementara Palestina di urutan keempat hanya selisih satu poin, demikian dilaporkan AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019