Ormas Relawan Pencegahan Maksiat (RPM) Kabupaten Pandeglang meminta kepada aparat kepolisian agar mengusut hingga tuntas peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto beberapa waktu lalu di Kecamatam Menes Kabupaten Pandeglang.

"Saya tekankan sekali lagi, bahwa RPM sangat mengutuk keras tindakan penusukan pada Menkopolhukam. Untuk itu kami meminta kepada aparat kepolisian agar mengusut tuntas dan menghukum seberat-beratnya pelaku," kata Ketua RPM Kabupaten Pandeglang, Ust. Abas di Pandeglang, Jumat.

Menurutnya, Islam tidak membenarkan tindakan kejahatan apalagi melukai sesama muslim, terlebih kepada Menkopolhukam Wiranto sebagai simbol negara tersebut.

"Kami himbau pada masyarakat untuk berhati-hati dengan serangan atau ancaman teroris yang menyusup ke wilayah Kabupaten Pandeglang, yang menurut mereka aman untuk melakukan serangan yang akan melukai dan menghancurkan umat dengan tindakannya seperti tragedi yang dialami Pak Wiranto. Ingat rakyat Pandeglang adalah mayoritas muslim cinta damai," katanya.

Ia menambahkan, dengan tragedi penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto kalau memang benar dilakukan oleh jaringan teroris yang menyusup di wilayah Pandeglang, yang  terkenal sebagai kota santrinya. Maka organisasi masyarakat (Ormas) RPM  Kabupaten Pandeglang sangat mengutuk keras kepada pelaku dan meminta untuk dihukum seberat-beratnya.

Peristiwa tersebut kata dia, selain telah mengancam keselamatan jiwa manusia, juga telah merusak umat islam di Kabupaten Pandeglang.

Dia juga mengaku geram terhadap pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam yang terjadi di Pandeglang, dan telah mencoreng nama baik daerah ditingkat nasional dan internasional.

"Untuk kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh ulama untuk merapatkan barisan memerangi bahaya teroris yang menyusup ke wilayah Kota Santri ini," ujarnya. 

Pewarta: Deni Setiadi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019