Nilai investasi Kabupaten Lebak, Banten, pada triwulan II 2019 mencapai Rp588 miliar atau melampaui target Rp515 miliar, sehingga akan menyumbangkan pertumbuhan ekonomi di daerah itu.

"Kami menilai tercapai target itu karena adanya kemudahan proses perizinan bagi investor yang tanpa berbelit-belit," kata Kepala Bidang Pengendalian, Pelaksanaan, Penanaman Modal, dan Informasi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Erdy di Lebak, Rabu.

Menurut dia, pemerintah daerah komitmen untuk mendatangkan investor baik domestik maupun mancanegara, karena memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat juga peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Selain itu, juga menyerap lapangan pekerjaan, sehingga dapat menekan urbanisasi maupun tenaga kerja migran ke luar negeri.

Saat ini, kata dia, investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang, karena regulasi pemerintah daerah memberikan kemudahan proses perizinan.

Selain itu juga dampak penerapan pelayanan satu atap terintegrasi secara elektronik menggunakan Online Single Submission  (OSS).

Penerapan OSS berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 dan dilakukan secara sinergi di antara satuan tugas yang sudah terbentuk di kementerian maupun lembaga juga pemerintah daerah.

"Kami yakin ke depan Lebak akan dibanjiri investor, karena kemudahan proses perizinan usaha melalui sistem OSS untuk memperoleh nomor induk berusaha (NIB) maupun perpanjangan atau perubahan izin usaha dan atau izin komersial," katanya menjelaskan.

Pencapaian realisasi triwulan II senilai Rp588 miliar itu terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) izin prinsip Rp10,5 miliar,  penanaman modal asing (PMA) Rp530 miliar dan PMDN nonFasilitas/SIUP Rp47 miliar.

Nilai investasi itu berdasarkan Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penanaman Modal (LPPM) dari perusahaan bersangkutan.

"Kami berharap kehadiran para investor yang mengembangkan usahanya di Lebak berjalan lancar dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya menjelaskan.

Menurut dia, nilai investasi terbesar yakni pabrik semen Merah Putih milik PT Cemendo Gemilang di Kecamatan Bayah.

Pabrik semen Merah Putih menyerap lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Pemerintah daerah memberikan jaminan keamanan kepada investor agar Lebak menjadikan daerah investasi yang kondusif.

Saat ini, potensi kekayaan sumber daya alam yang kaya memiliki nilai jual bagi investor untuk mengembangkan usaha di bumi "Tanah Multatuli" itu.

Para investor mengembangkan usaha di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, pertambangan, perikanan, perindustrian, perdagangan, dan pariwisata.

"Kami minta masyarakat dapat mendukung kehadiran investor karena dapat memberikan berbagai efek seperti kesejahteraan juga pengurangan pengangguran," ujarnya.

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019