Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memasok air bersih ke Pesisir Selatan di provinsi itu karena mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang di daerah itu.

"Kami hari ini menyalurkan bantuan pasokan air bersih ke wilayah Pesisir Selatan, diantaranya Sawarna, Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan dan Cihara," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak, Madias saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Masyarakat Pesisir Selatan yang berhadapan langsung di Perairan Samudera Hindia sejak dua bulan terakhir mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.

Mereka masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).

Sebab, pompa jetpump, sumur timba dan sumber mata air terjadi kekeringan.

Oleh karena itu, masyarakat di sana mengajukan permohonan bantuan pasokan air bersih ke BPBD Lebak.

"Kami menyalurkan bantuan sehari sebanyak 18.000 liter dengan melibatkan tiga truk tangki. Penyaluran bantuan air bersih itu secara bergiliran," ungkap dia.

Menurut dia, sejak sepekan terakhir ini sudah dua kali turun hujan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak dengan kapasitas sedang.

Namun, hujan tersebut hingga kini warga masih mengalami krisis air bersih.

Bencana krisis air bersih di Lebak pada 2019 masuk kategori terbesar sepanjang lima tahun, karena tercatat 21 dari 28 kecamatan.

"Kami berharap PDAM bisa melayani seluruh warga Pesisir Selatan Lebak,sehingga tidak terjadi krisis air bersih," katanya.

Sejumlah warga Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa masyarakat merasa senang dan bahagia karena bisa mencukupi untuk keperluan MCK selama dua hari ke depan.

"Kami berharap ke depan pemerintah dapat melayani kebutuhan air bersih jika memasuki kemarau panjang," ujar Cecep(40) warga Kecamatan Bayah.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019