Pascadiresmikan 15 September 2018 oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kampung Batik Kembang Mayang di RW 11 Larangan Selatan, telah banyak memberikan manfaat kepada warga sekitar maupun diluar Kota Tangerang serta melahirkan pengrajin batik baru dari hasil proses pelatihan.

Zulifni Adnan sebagai Ketua Kampoeng Batik Kembang Mayang Larangan di Tangerang, Rabu, mengatakan, konsep kampung batik yang diusung tak hanya sekedar pada mengecat tembok bermotifkan batik. Tetapi, pada sisi manfaat lainnya yakni lahirnya pengrajin batik.

Diakuinya, selain lingkungan setempat berubah indah dan menjadi tempat destinasi wisata baru karena tembok rumah warga warna di cat batik. Lahir juga pengrajin batik yang berlatih di Sanggar Batik kembang Mayang.

Dari sanggar Batik Kembang Mayang, telah lahir pengrajin batik. Misalnya saja di RW 04 Larangan Selatan. Kini sudah ada empat hingga enam orang pengrajin batik baru.

Kemudian, ada juga peserta dari luar Kecamatan Larangan yang ikut dalam pelatihan membatik dan kini membuka usaha seperti pembatik dari Kecamatan Pinang.

Pengrajin batik tersebut membuat aneka macam produk seperti taplak meja, sarung bantal dengan motif batik. Penjualnnya pun dilakukan secara online sehingga Kampung Batik Kembang Mayang menjadi lebih dikenal publik.

"Target kami adalah, agar muncul pengrajin batik yang tak hanya berpusat di Larangan Selatan tetapi seluruh wilayah. Sebab batik adalah ciri dari pakaian Indonesia. Kini sudah banyak pengrajin yang terlatih," ujarnya.

Dikatakannya, Sanggar Batik Kembang Mayang membuka pelatihan setiap hari Rabu dan Jumat pukul 10.00 WIB dan 16.00 WIB. Kelas ini dibuka untuk umum dan siapa saja bisa daftar.

Bahkan, pengrajin batik kembang mayang yang berjumlah 10 orang, kini rutin memberikan pelatihan hingga ke luar wilayah. Seperti halnya pada pekan depan yang melatih 100 siswa di Ciputat.

"Dalam pameran tingkat Nasional, kami selalu di undang untuk menampilkan kerajinan kami dan banyak yang suka dan membeli. Sebab batik kita adalah batik tulis," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019