Rumah Batik Sehati di Kabupaten Lebak, Banten, dipadati pembeli dari berbagai kecamatan di daerah itu bertepatan Hari Batik Nasional yang jatuh 2 Oktober.

"Kita memberikan harga spesial pada Hari Batik Nasional itu," kata Yusup, pengelola Rumah Batik Sehati di Lebak, Banten, Rabu.

Para pembeli batik itu kebanyakan dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS), BUMN, BUMD dan masyarakat.

Pedagang batik ini menjual batik Lebak yang diproduksi sendiri sesuai dengan hak paten yang dimiliki sebanyak 12 motif.

Batik Lebak memiliki keunggulan karena mengandung makna filosofi sesuai budaya masyarakat Badui dan budaya masyarakat Kaolotan.

Selain itu juga unsur alamnya cukup mengagungkan dunia melalui Tanjung Layar Sawarna.

Dari 12 motif batik Lebak itu antara lain motif Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahirupan Baduy, Leuit Sijimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya dan motif Sadulur.

"Kebanyakan pembeli itu meminati batik bergambar "leuit" atau tempat gudang padi warga Badui," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, Rumah Batik Sehati saat ini memberikan harga spesial sehubungan Hari Batik Nasional dengan harga termurah Rp100 ribu sampai Rp250 ribu per potong.

Selama ini, Sehati mampu memproduksi antara 300 sampai 400 potong per bulan dengan pelanggannya mayoritas pembeli lokal.

Ia menargetkan produksi Rumah Batik Sehati bisa menembus pasar domestik dan mancanegara.

Saat ini, omzet pendapatan rata-rata Rp50 juta/bulan dan pembeli kebanyakan yang mengunjungi toko yang terletak  di Jalan Swatantra, Rangkasbitung itu adalah warga lokal.

"Kami terus meningkatkan mutu dan kualitas juga promosi agar Rumah Batik Sehati bisa dikenal masyarakat luas," katanya.

Sementara itu Umsaro (55), seorang pelaku UKM batik Lebak Chanting Pradana mengaku kewalahan melayani permintaan ekspor setelah promosi yang difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Banten tahun 2017.

Produksi batik Lebak yang dirintis 2016 hingga kini permintaan pasar domestik dan mancanegara meningkat.

Produksi batik Lebak Chanting Pradana kini menyerap tenaga kerja sekitar 40 orang dan penghasilan mereka rata-rata Rp 800 ribu per pekan. Sedangkan, harga batik Lebak mulai Rp135 ribu hingga Rp1 juta per potong.

"Hasil penjualan ke luar negeri itu mendapat penghasilan rata-rata Rp250 juta per bulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Industri Kecil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Sutisna mengatakan pemerintah daerah mendorong masyarakat dapat mengembangkan usaha kerajinan batik Lebak karena permintaan pasar cenderung meningkat.

Pihaknya bekerja keras untuk menciptakan sentra-sentra usaha di masyarakat dengan memberikan pelatihan kerajinan batik Lebak.

"Kami mendorong para perajin batik lokal itu berkembang sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi daerah juga menyerap lapangan pekerjaan," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019