Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Murtir Jedawi menyambangi rumah Calon Praja (Capra) delegasi Provinsi Banten asal Kota Cilegon, Hizkia Raymond yang dinyatakan gagal dalam Sistem Pemilihan Calon Praja (SPCP) tahun 2019.

Menurut orang tua Hizkia, Badia Sinaga, kedatangan Murtir Jedawi ke rumahnya untuk menjalin kekeluargaan dan memberikan motivasi kepada anaknya untuk terus semangat belajar dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. 

"Kami sangat terharu atas kunjungan Pak Rektor, ini sebagai kunjungan kekeluargaan sebagai bentuk empati beliau kepada kami. Saat bertemu anak saya, beliau banyak memberikan motivasi dan support pada Hizkia," ujarnya, pada wartawan  Minggu (29/9) malam

Lebih lanjut, Badia menjelaskan kunjungan Rektor IPDN yang datang pada hari Minggu (29/9)  pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Meski sebelumnya sempat berkomunikasi melalui pesan Whattsapp, namun kedatangannya membuat Badia tertegun.

"Emang sebelumnya saya pernah bertemu dengan Pak Murtir di Jakarta, tapi dengan kehadiran beliau di gubuk saya yang sangat sederhana ini, suatu kebanggaan. Beliau begitu besar meluangkan waktunya untuk mengunjungi kami," tuturnya. 

Diketahui, Hizkia Raymond merupakan salah satu dari 35 delegasi Banten yang dikirim mengikuti SPCP IPDN. Sedangkan hanya 32 kuota Capra yang harus lolos, sedangkan 3 lainnya harus tereliminasi. 

"Meski kami kecewa,  tujuan beliau datang ke gubug kami suatu bukti beliau memberi apresiasi ke Hizkia. Apalagi beliau mengakui kemampuan anak saya. Dan tidak menghalangi persoalan kasus yang akan kami persoalkan," jelasnya. 

"Inilah yang membuat nurani bicara,  entah saya lanjut persoalan hukum atau pendekatan yang beliau lakukan,"tuturnya

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019