Transportasi udara yakni jasa penerbangan yang melayani wilayah Papua khususnya Jayapura mengklaim mengalami peningkatan jumlah penumpang sebesar 10-20 persen dari kondisi normal pascarusuh di daerah setempat.

Radhitya Prastanika Sales and Service Manager Garuda Indonesia Cabang Jayapura kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan untuk transportasi udara, ada kenaikan jumlah penumpang selama satu minggu dan flight penerbangan rata-rata penuh setelah empat hari pascarusuh.

"Pada saat kejadian dan satu minggu ke depannya ada kenaikan penumpang keluar dari Jayapura, utamanya untuk yang mengungsi sementara, jadi jika flight kami terdiri dari 150 kelas ekonomi dan 12 bisnis, maka setelah rusuh yang normalnya hanya terisi 80 persen maka meningkat menjadi 100 persen atau full," katanya.

Menurut Radhitya, rata-rata penumpang yang keluar dari Jayapura tersebut, rutenya yakni Makassar dan Jakarta.

"Kini kondisi penumpang yang keluar sudah kembali normal, yang mana para penumpang melakukan perjalanan dinas dan bisnis," ujarnya.

Dia menjelaskan kini kondisi sudah normal, di mana penumpang yang ke Jayapura ada penurunan sedikit dibandingkan biasanya.

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Jayapura pada Kamis (29/8) sebagai buntut dari kasus rasis Surabaya.

Akibatnya, aktifitas masyarakat lumpuh total, di mana banyak fasilitas publik, perkantoran hingga rumah warga yang dibakar dan rusak parah, bahkan sempat kegiatan belajar mengajar di sekolah juga diliburkan selama beberapa hari hingga situasi serta kondisi membaik.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019