1.000 orang lebih mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melaksanakan sholat Istisqa untuk memohon agar Allah segera menurunkan hujan di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Pantauan di Palembang, Kamis, para civitas akademika UIN Raden Fatah melaksanakan sholat Istisqa di lapangan bola kampus A, meski diselimuti asap tipis namun jemaah nampak khusyuk mengikuti rangkaian sholat.
"Sholat ini sebagai tanda taubat dan pengakuan bahwa kami sudah tidak berdaya lagi menghadapi musim kemarau, sehingga kiranya Allah menurunkan hujan," kata Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Sirozi usai sholat Istisqa.
Menurut dia hujan merupakan kehendak mutlak Allah, manusia pada dasarnya hanya bisa berusaha dan berdoa dengan segala macam cara, ia menghimbau ummat muslim melaksanakan Sholat Istisqa agar semakin banyak doa yang terhimpun meminta hujan.
Sholat Istisqa, kata dia baru pertama kali dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang, namun jika hujan belum juga turun dalam waktu dekat maka pihaknya akan melaksanakan lagi Sholat Istisqa.
"Kami akan laksanakan lagi dengan jemaah yang lebih banyak," ujarnya.
Hujan sangat dibutuhkan karena kebakaran hutan dan lahan di Sumsel sudah sangat mengkhawatirkan dengan penyebaran asap setiap hari yang menyebabkan kualitas udara menjadi berbahaya, jelasnya.
"Kami menghimbau juga agar mahasiswa dan dosen memakai masker terutama pada pagi dan sore hari, tetap jaga kesehatan," tambah Prof. Sirozi.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Provinsi Sumatera Selatan akan dimulai pada pertengahan Oktober 2019 berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer.
"Prediksi kami pertengahan Oktober awal musim hujan, tapi kami masih perhatikan dinamika atmosfernya, mudah-mudahan hujan turun tidak terlalu lama lagi di Sumsel," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nuga Putrantijo.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Pantauan di Palembang, Kamis, para civitas akademika UIN Raden Fatah melaksanakan sholat Istisqa di lapangan bola kampus A, meski diselimuti asap tipis namun jemaah nampak khusyuk mengikuti rangkaian sholat.
"Sholat ini sebagai tanda taubat dan pengakuan bahwa kami sudah tidak berdaya lagi menghadapi musim kemarau, sehingga kiranya Allah menurunkan hujan," kata Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Sirozi usai sholat Istisqa.
Menurut dia hujan merupakan kehendak mutlak Allah, manusia pada dasarnya hanya bisa berusaha dan berdoa dengan segala macam cara, ia menghimbau ummat muslim melaksanakan Sholat Istisqa agar semakin banyak doa yang terhimpun meminta hujan.
Sholat Istisqa, kata dia baru pertama kali dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang, namun jika hujan belum juga turun dalam waktu dekat maka pihaknya akan melaksanakan lagi Sholat Istisqa.
"Kami akan laksanakan lagi dengan jemaah yang lebih banyak," ujarnya.
Hujan sangat dibutuhkan karena kebakaran hutan dan lahan di Sumsel sudah sangat mengkhawatirkan dengan penyebaran asap setiap hari yang menyebabkan kualitas udara menjadi berbahaya, jelasnya.
"Kami menghimbau juga agar mahasiswa dan dosen memakai masker terutama pada pagi dan sore hari, tetap jaga kesehatan," tambah Prof. Sirozi.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Provinsi Sumatera Selatan akan dimulai pada pertengahan Oktober 2019 berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer.
"Prediksi kami pertengahan Oktober awal musim hujan, tapi kami masih perhatikan dinamika atmosfernya, mudah-mudahan hujan turun tidak terlalu lama lagi di Sumsel," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nuga Putrantijo.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019