BSD City bekerja sama dengan Garena Indonesia menyelenggarakan grand final turnamen internasional Free Fire Asia Invitationals (FFAI) 2019 di ICE BSD City.

Turnamen ini akan mempertemukan 13 tim terbaik Free Fire dari seluruh Asia termasuk Indonesia, Thailand, Chinese Taipei, Vietnam, India, Singapura, Malaysia, serta Middle East dan North Africa (MENA) yang bersaing untuk memenangkan total uang tunai USD 50,000 (setara dengan 713 juta rupiah).

Saat ini, industri esports sedang menjadi fenomena global dan juga berkembang dengan sangat pesat di Indonesia. Sinar Mas Land turut mendukung turnamen game online bergengsi ini.

"Perkembangan esport di Indonesia luar biasa dan kami sangat bangga dapat menjadi tuan rumah kompetisi game online bergengsi ini," kata Irawan Harahap, Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land

Game online merupakan hal yang populer di kalangan anak muda Indonesia dan dapat menjadi sarana kegiatan positif dalam memanfaatkan teknologi digital.

Untuk menghasilkan ekosistem digital yang lebih kuat, Sinar Mas Land berperan mendukung berbagai gelaran atau turnamen esports khususnya yang diselenggarakan di BSD City.

"Tidak hanya itu, bentuk dukungan kami terhadap pekembangan esport di Indonesia juga kami telah mendedikasikan satu kawasan khusus sebagai wadah berkumpulnya komunitas digital yaitu Digital Hub," katanya.

Indonesia sendiri dipilih sebagai tuan rumah berkat tingginya antusias komunitas esport Garena Free Fire di tanah air yang melahirkan berbagai prestasi mulai dari Tim Indonesia yang menjuarai turnamen Free Fire World Cup 2019 hingga turnamen Free Fire Summer League (FFSL) 2019 yang menjadi turnamen esports Battle Royale dengan penonton YouTube terbanyak di Indonesia yakni 240 ribu penonton di waktu yang bersamaan (concurrent viewers).

Tim Indonesia diwakili oleh RRQ Poseidon, EVOS ROAR dan ISLAND OF GODS yang merupakan tiga tim dengan posisi teratas dari turnamen Free Fire Summer League 2019.

“Selain latihan lebih serius, kita juga menerapkan latihan yang bersifat quality over quantity. Daripada para pemain latihan terus setiap saat seperti robot tapi para pemain tidak belajar apapun, aku lebih sering bikin jadwal latihan sesekali tapi dengan tujuan dan hasil yang jelas," katanya.
 
Sebagai tim yang berhasil mengharumkan Indonesia ketika juara di turnamen internasional sebelumnya, Free Fire World Cup 2019, EVOS ROAR juga sudah mulai berlatih lebih serius.

“Meskipun kita akan bertemu dengan beberapa tim dengan skill dan jiwa kompetitif yang lebih baik seperti Tim Thailand, kami tetap optimis bisa membawa Indonesia juara kembali di turnamen internasional kali ini. Untuk bekal referensi, di saat latihan para pemain menonton semua match 12 tim lainnya yang akan bertanding di FFAI 2019. Sehingga ketika nanti bertemu di pertandingan, mereka tidak kaget dan dapat membaca gaya permainan lawan untuk menyusun strategi yang lebih baik,” ungkap Manager EVOS ROAR, Kristiawan Eko Susilo.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019