Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Tangerang Feriansyah, mengatakan untuk melatih motorik, auditori dan sensorik, para lanjut usia (lansia) di daerah itu diberikan kegiatan kesenian memainkan angklung dan kegiatan berkebun untuk bercocok tanam ini agar mereka tidak bosan dan bisa merasakan udara segar agar tidak pengap dan bosan di dalam kamar terus.
"Para lansia juga diberikan kegiatan keterampilan seperti menjahit dan mengolah barang-barang bekas menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Mereka juga diikutkan dalam kegiatan berkebuna, yang ditanam juga beragam ada bayam, cabai, kol, dan sayur-masyur lainnya. Tapi setiap kegiatan mereka didamping oleh pengasuh untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan," kata Feriansyah di Tengerang, Sabtu.
Ia mengatakan seluruh fasilitas dan program-program yang diberikan Dinsos Kota Tangerang diharapkan mampu memberikan perlindungan bagi lansia terlantar di hari tua mereka, sehingga para lansia merasa diperhatikan dengan layak.
"Kita lindungi sampai ada kabar dari keluarga yang mencari mereka. Kebanyakan dari mereka saat ditemukan tidak memiliki identitas, namun karena ini sudah menjadi visi-misi kami, bahwa orang-orang terlantar yang ditemukan di wilayah Kota Tangerang menjadi tanggungjawab kami untuk membantu memberikan perlindungan sosial," katanya.
Pemerintah Kota Tangerang berupaya memberikan perhatian khusus bagi lansia terlantar, dengan menyediakan Rumah Perlindungan Sosial (RPS).
Plt. Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi menyebutkan, Rumah Perlindungan Sosial (RPS) diperuntukan bagi orang-orang terlantar khususnya Lanjut Usia (Lansia) diatas usia 65 tahun.
Kehadiran RPS tersebut berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi para manula maupun lansia terlantar yang tidak memiliki keluarga atau orang yang memang kurang diurus oleh keluarganya.
"Saat ini RPS menampung sebanyak 28 lansia. Jumlah laki-laki 10 orang dan wanita 18 orang. Kami menemukan mereka dari laporan Satpol PP, PSM, TKSK, maupun warga masyarakat yang ada di wilayah-wilayah" kata Suli.
Tiba di RPS, para lansia mendapatkan berbagai fasilitas mulai dari screening atau assessment dan mendapatkan banyak pendampingan sosial dengan program dan kegiatan dari Dinsos Kota Tangerang.
Suli menjelaskan, bagi lansia yang sakit akan dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RSUD Kota Tangerang, sementara yang sehat akan tinggal dan diberikan perlindungan sosial.
Lansia-lansia yang berada di RPS sudah berkurang secara fisik, ada yang penglihatan dan pendengarannya terganggu dan ada pula yang sulit berjalan.
Dia mengatakan agar kemampuan motorik, auditori dan sensorik tetap berfungsi dengan baik, kesehariannya para lansia disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti screening kesehatan dan kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin.
Tidak hanya itu, kata dia, untuk menjaga para lansia tetap bugar, Dinsos Kota Tangerang memberikan aktivitas olahraga setiap pagi hari.
"Kegiatan olahraga dilakukan pagi hari setiap hari, khusus untuk senin dan rabu ada olahraga khusus lansia dengan instruktur senam yang kita datangkan. Ada juga peralatan olahraga dan batu pijakan refleksi disini," ujar Suli.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Para lansia juga diberikan kegiatan keterampilan seperti menjahit dan mengolah barang-barang bekas menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Mereka juga diikutkan dalam kegiatan berkebuna, yang ditanam juga beragam ada bayam, cabai, kol, dan sayur-masyur lainnya. Tapi setiap kegiatan mereka didamping oleh pengasuh untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan," kata Feriansyah di Tengerang, Sabtu.
Ia mengatakan seluruh fasilitas dan program-program yang diberikan Dinsos Kota Tangerang diharapkan mampu memberikan perlindungan bagi lansia terlantar di hari tua mereka, sehingga para lansia merasa diperhatikan dengan layak.
"Kita lindungi sampai ada kabar dari keluarga yang mencari mereka. Kebanyakan dari mereka saat ditemukan tidak memiliki identitas, namun karena ini sudah menjadi visi-misi kami, bahwa orang-orang terlantar yang ditemukan di wilayah Kota Tangerang menjadi tanggungjawab kami untuk membantu memberikan perlindungan sosial," katanya.
Pemerintah Kota Tangerang berupaya memberikan perhatian khusus bagi lansia terlantar, dengan menyediakan Rumah Perlindungan Sosial (RPS).
Plt. Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi menyebutkan, Rumah Perlindungan Sosial (RPS) diperuntukan bagi orang-orang terlantar khususnya Lanjut Usia (Lansia) diatas usia 65 tahun.
Kehadiran RPS tersebut berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi para manula maupun lansia terlantar yang tidak memiliki keluarga atau orang yang memang kurang diurus oleh keluarganya.
"Saat ini RPS menampung sebanyak 28 lansia. Jumlah laki-laki 10 orang dan wanita 18 orang. Kami menemukan mereka dari laporan Satpol PP, PSM, TKSK, maupun warga masyarakat yang ada di wilayah-wilayah" kata Suli.
Tiba di RPS, para lansia mendapatkan berbagai fasilitas mulai dari screening atau assessment dan mendapatkan banyak pendampingan sosial dengan program dan kegiatan dari Dinsos Kota Tangerang.
Suli menjelaskan, bagi lansia yang sakit akan dirujuk untuk mendapatkan perawatan di RSUD Kota Tangerang, sementara yang sehat akan tinggal dan diberikan perlindungan sosial.
Lansia-lansia yang berada di RPS sudah berkurang secara fisik, ada yang penglihatan dan pendengarannya terganggu dan ada pula yang sulit berjalan.
Dia mengatakan agar kemampuan motorik, auditori dan sensorik tetap berfungsi dengan baik, kesehariannya para lansia disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti screening kesehatan dan kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin.
Tidak hanya itu, kata dia, untuk menjaga para lansia tetap bugar, Dinsos Kota Tangerang memberikan aktivitas olahraga setiap pagi hari.
"Kegiatan olahraga dilakukan pagi hari setiap hari, khusus untuk senin dan rabu ada olahraga khusus lansia dengan instruktur senam yang kita datangkan. Ada juga peralatan olahraga dan batu pijakan refleksi disini," ujar Suli.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019