Pameran Teknologi Tepat Guna provinsi Banten yang diselenggarakan di alun-alun Kramatwatu menghadirkan Robot Pemadam Api karya Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).

Emir (22) Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, di Serang Rabu menjelaskan, cara kerja robot pemadam api yakni mengkalibrasi berapa range  nilai cahaya tersebut dan dimasukan kedalam mikrocontroller, ketika robot mendeteksi berapa range nilai cahayanya, robot tersebut akan menganalisa bahwa cahaya tersebut berasal dari api.

Robot ciptaannya yang bernama TIRTAPODS  dilengkapi dengan sensor ultrasonic, yang mampu mengetahui keberadaan benda disekitarnya, dan selain itu mikrocontrollernya menggunakan atmega 885. Robot pemadam api ini dibawah naungan himpunan mahasiswa elektro, dan dari mahasiswa dibantu oleh komunitas Untirta Robotic Club (URC).

Robot TIRTAPODS ini sendiri pernah mengikuti ajang perlombaan di Kontes Robot Pemadam api (KRPI) dan mendapat penghargaan yang cukup puas menduduki posisi ke tiga .

Pembuatan robot TIRTAPODS kata Emir, dilakukan oleh tiga team yaitu bagian elektrik, bagian meknik dan juga ada bagian pemrograman. Bagian elektrik berfokus untuk membuat sensor-sensor dan juga  merangkai VCD , bagian mekanik bertugas untuk merakit dan mendesain robot ini seperti apa, kemudian bagian program berfokus kepada pemrogramannya agar sensor-sensor berfungsi dan terintegrasi dalam satu controller.  

Adapun masalah yang masih sering dihadapi tim robot Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah penggunaan sensor. Sensor-sensor yang digunakan yaitu flame sensor (UV TRON) atau photodioda untuk mendeteksi api. Sensor ultrasonik PING digunakan untuk mendeteksi dogobstacle,furniture,dan robot lawan. Sedangkan sensor cahaya LDR (Light Dependent Resitor) digunakan untuk mendeteksi lantai. Sensor-sensor tersebut masih memiliki kelemahan yaitu kurang responsif, kurang akurat,dan mudah rusak sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memperbaiki kelemahan tersebut.

“Saya bersama rekan-rekan berharap robot ini dapat dikembangkan dan dimodifikasi untuk menjadi suatu aplikasi yang dapat membantu petugas pemadam kebakaran di dunia nyata”. 

Pewarta: Agim Gymnastiar

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019