Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan membentuk klaster kesehatan untuk mendukung penanggulangan krisis saat terjadi bencana, baik bencana alam mau pun bencana sosial.

"Tim ini awalnya sudah ada di setiap puskesmas dan kini akan lebih diperluas hingga ke seluruh kecamatan sehingga bisa lebih optimal lagi dalam melakukan pencegahan maupun penanganan ketika ada bencana," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tulus Muladiyono di Tangerang, Senin.

Tulus menjelaskan, klaster kesehatan untuk penanggulangan krisis dalam bencana mencakup camat, lurah, puskesmas, organisasi perangkat daerah, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat.

"TNI dan Polri pun kita libatkan. Semua pihak ini diharapkan bisa bahu-membahu dalam hal program penanggulangan krisis kesehatan yang akan dilaksanakan nantinya," katanya, menambahkan bahwa klaster kesehatan akan siaga di tujuh kecamatan.

Ia menjelaskan pula bahwa upaya mitigasi dan antisipasi bencana sangat penting. Gugus tugas kesehatan, menurut dia, antara lain akan menghitung perkiraan kebutuhan bantuan berdasarkan peta kerawanan bencana.

"Nah itu kan akan menghitung kebutuhan. Kayak misalkan ada balita yang memerlukan susu, Pampers, dan segala macam. Nah, kita bisa mengalokasikan...," katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa klaster kesehatan akan menjalankan tugas mulai dari pencegahan hingga penanggulangan, mulai dari mitigasi, evakuasi, sampai rehabilitasi.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan bahwa dia sudah menginstruksikan pejabat instansi terkait menjalankan upaya-upaya mitigasi dan antisipasi bencana.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019