Tim gabungan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di Kelurahan Kameloh Baru dan Kalampangan Kecamatan Sebangau Palangka Raya, Kalimantan Tengah dikhawatirkan mengganggu aktivitas Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, karena asapnya mengarah ke bandara tersebut.
"Masih dilakukan pemadaman, asap selalu mengarah ke Bandara, sehingga dikhawatirkan mengganggu penerbangan," ujar anggota Kesatuan Brigade Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) 1 Palangka Raya, Rus Effendi, ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia mengaku hampir satu sampai dua mingguan selalu berupaya mengantisipasi dan mengurangi asap di daerah tersebut.
Menurut Effendi, kawasan yang dekat dengan bandara tersebut sering mengalami puting beliung. "Hampir setiap tahun ada puting beliung pada saat panas," ujar dia.
"Pemadaman sudah mulai mengurangi kebakaran sebagian lahan yang diperkirakan mencapai 20 hektare itu. "Sepertiga sudah dapat dipadamkan. Sekarang masih terus dilakukan pemadaman," ujar dia.
Namun, kata dia, cuaca dan kondisi yang ekstrem menyebabjab upaya pemadaman mengalami kendala. Salah satunya puting beliung seperti yang terdapat dalam video di akun facebook Manggala Agni Daops I Palangkaraya.
Dalam video tersebut dia mengatakan puting beliung tersebut terjadi kemarin (11/8) bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1440 Hijriah.
Effendi mengonfirmasi hal itu dan mengatakan saat tim Manggala Agni yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, TSAK Kereng Bangkirai dibantu Pemadam Swadaya Masyarakat Peduli Api (MPA) Sabaru, dan Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri, tiba-tiba saja puting beliung itu muncul.
Untuk waktu pemadaman, Effendi mengatakan dari pagi jam 09.00 WIB sudah ada tim yang meluncur ke titik api. Sampai sore kondisi aman tim pertama pun pulang. Kemudian kebakaran terjadi lagi di daerah dilanjutkan tim kedua sampai jam 00.00 WIB.
Titik-titik api tersebut kerap muncul di lahan-lahan gambut dan pohon-pohon tebasan. Namun penyebabnya belum diketahui. Tim gabungan merasa khawatir karena api muncul di daerah-daerah yang menjadi akses ke perumahan.
"Kemarin ada pemadaman juga yang melanda jalan kecamatan langkai. Kami upayakan jangan sampai memblokir perumahan," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Masih dilakukan pemadaman, asap selalu mengarah ke Bandara, sehingga dikhawatirkan mengganggu penerbangan," ujar anggota Kesatuan Brigade Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) 1 Palangka Raya, Rus Effendi, ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Ia mengaku hampir satu sampai dua mingguan selalu berupaya mengantisipasi dan mengurangi asap di daerah tersebut.
Menurut Effendi, kawasan yang dekat dengan bandara tersebut sering mengalami puting beliung. "Hampir setiap tahun ada puting beliung pada saat panas," ujar dia.
"Pemadaman sudah mulai mengurangi kebakaran sebagian lahan yang diperkirakan mencapai 20 hektare itu. "Sepertiga sudah dapat dipadamkan. Sekarang masih terus dilakukan pemadaman," ujar dia.
Namun, kata dia, cuaca dan kondisi yang ekstrem menyebabjab upaya pemadaman mengalami kendala. Salah satunya puting beliung seperti yang terdapat dalam video di akun facebook Manggala Agni Daops I Palangkaraya.
Dalam video tersebut dia mengatakan puting beliung tersebut terjadi kemarin (11/8) bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1440 Hijriah.
Effendi mengonfirmasi hal itu dan mengatakan saat tim Manggala Agni yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, TSAK Kereng Bangkirai dibantu Pemadam Swadaya Masyarakat Peduli Api (MPA) Sabaru, dan Babinsa TNI dan Babinkamtibmas Polri, tiba-tiba saja puting beliung itu muncul.
Untuk waktu pemadaman, Effendi mengatakan dari pagi jam 09.00 WIB sudah ada tim yang meluncur ke titik api. Sampai sore kondisi aman tim pertama pun pulang. Kemudian kebakaran terjadi lagi di daerah dilanjutkan tim kedua sampai jam 00.00 WIB.
Titik-titik api tersebut kerap muncul di lahan-lahan gambut dan pohon-pohon tebasan. Namun penyebabnya belum diketahui. Tim gabungan merasa khawatir karena api muncul di daerah-daerah yang menjadi akses ke perumahan.
"Kemarin ada pemadaman juga yang melanda jalan kecamatan langkai. Kami upayakan jangan sampai memblokir perumahan," ujar dia.
Manggala Agni adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia yang dibentuk oleh Departemen Kehutanan pada tahun 2003.
Brigade ini dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan yang kegiatannya meliputi pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca-kebakaran hutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019