Produksi unggas pedaging di Kabupaten Lebak,Banten menembus 12 juta ekor sehingga mampu memasok kebutuhan permintaan masyarakat DKI Jakarta.

"Kita tahun ini memproduksi unggas pedaging sebanyak 12 juta ekor, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat," kata Sekertaris Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Ignatius Rosmantoro di Lebak, Selasa.

Pemerintah Kabupaten Lebak mendorong peternak rakyat yang mengembangkan usaha peternakan unggas pedaging agar terus menjalin kemitraan dengan perusahaan besar, seperti PT Anwar Sierad dan Phopan.

Saat ini, permintaan unggas pedaging untuk kebutuhan pasar lokal hingga DKI Jakarta cenderung meningkat.

Kehadiran perusahaan besar sangat membantu peternak rakyat, sehingga dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan lapangan pekerjaan.

Mereka para peternak rakyat itu dibantu permodalan oleh perusahaan besar dengan diberikan benih (anak unggas) dan biaya produksi pakan.

Baca juga: Sebagian nelayan Lebak tetap melaut pasca-gempa 5,2 SR

Produksi unggas pedaging bisa dipanen selama 42 hari/musim,namun mereka menjual harus ke perusahaan bersangkutan dengan harga relatif baik dan menguntungkan.

Selain itu juga peternak rakyat memasok produksi unggus ke pasar lokal hingga pasar DKI Jakarta.

"Kami yakin usaha peternak unggas pedaging secara langsung mampu mensejahterakan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, selama ini, Lebak sebagai daerah produksi unggas pedaging melalui kemitraan dengan perusahaan besar itu.

Saat ini, produksi unggas pedaging rata-rata 2 juta ekor/musim dan bisa dipanen enam kali musim, sehingga dikalkulasikan sebanyak 12 juta ekor/tahun.

Selama ini, jumlah peternak unggas di Kabupaten Lebak tumbuh dan berkembang setelah adanya kemitraan perusahaan unggas tersebut.

Pemerintah daerah mengapresiasi peternak rakyat yang bekerja sama dengan perusahaan inti mengembangkan usaha peternakan unggas pedaging hingga mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Saat ini, usaha peternakan rakyat sangat menjanjikan untuk menempuh kehidupan yang lebih baik.

"Saya kira persediaan unggas pedaging surplus dan bisa menyumbangkan kedaulatan pangan nasional," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Syafei, seorang peternak unggas warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya merasa terbantu adanya kemitraan dengan perusahaan unggas sehingga tidak mengeluarkan biaya produksi.

"Kami sekali musim panen bisa meraup keuntungan sekitar Rp20 juta dan bisa menggaji empat karyawanya," katanya.

Baca juga: Bupati Lebak dinobatkan sebagai Bupati Terbaik Se-Asia

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019