Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin mengatakan rencana penambahan koalisi masih dibicarakan antara dirinya dengan Presiden Joko Widodo, khususnya terkait bentuk baru koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"Prinsipnya terbuka. Yang penting rekonsiliasinya sudah ada, tapi masuk seperti apa bentuknya itu nanti kita bicarakanlah," kata Ma'ruf Amin usai menghadiri Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ke-44 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu.
Ma'ruf mengatakan setelah pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) akan dibahas lebih lanjut mengenai kekuatan baru Jokowi-Ma'ruf, mulai dari rencana bergabungnya partai politik dari kubu Prabowo Subianto hingga pengisi Kabinet Kerja Jilid II.
Baca juga: Sri, Susi, dan Retno, srikandi menteri yang harus dipertahankan
"TKN-nya sudah dibubarkan, nanti akan ada pembicaraan-pembicaraan lebih jauh seperti apa. Belum ada kesimpulannya. Termasuk sekarang kan lagi mengumpulkan, calon-calon (menteri, red.) lagi dikumpulkan," kata Ketua Umum MUI itu.
Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah TKN, mengatakan rencana penambahan koalisi tersebut masih menunggu waktu.
"Belum ada masukan, baru menunggu waktu yang tepat," tambah JK.
Prediksi bertambahnya partai politik ke dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf semakin diperkuat setelah pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga mencalonkan diri sebagai capres di Pemilu 2019, dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Prabowo dan Joko Widodo juga melakukan pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus dan berakhir pada makan siang bersama di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Baca juga: Jokowi akui sudah minta nama calon menteri ke partai koalisi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019