Deputy Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Provinsi Banten Eko Nugriyanto mengatakan, sasaran peserta saat ini difokuskan pada pekerja informal yang jumlahnya masih di bawah 10 persen.

Jumlah pekerja informal seperti petani, pelaku UKM, pedagang dan lainnya saat ini baru terdaftar sebanyak 200 ribu orang.

Padahal jika berdasarkan data pekerja yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten untuk di delapan wilayah Kabupaten/Kota ada 2,1 juta.

"Ini yang menjadi tugas kami ke depan dalam mengajak warga untuk bisa menjadi peserta, mengingat jaminan sosial yang sangat penting dalam perlindungan diri dalam bekerja," katanya dalam seminar BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten di Hotel Novotel Kota Tangerang.

Baca juga: Pemkot Tangerang meminta JORR tanggung jawab gangguan belajar di sekolah

Penyebab masih minimnya peserta dari sektor informal adalah kurangnya sosialisasi di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan ke depan akan banyak melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga maupun komunitas dan kelompok.

Targetnya, peserta dari sektor informal bisa bertambah dan mendapatkan informasi mengenai pentingnya perlindungan diri dalam jaminan sosial ketenagakerjaan.

Sementara itu untuk pekerja formal seperti buruh pabrik, dari data sebanyak 2,1 juta orang tersebut, telah terdaftar 1,3 juta orang.

Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten pada hari ini melakukan seminar dengan mengundang perwakilan setiap perusahaan, serikat kerja dan juga pengusaha melalui APINDO.

Harapannya, berbagai masalah dan juga persoalan yang ada bisa dapat didiskusikan dan mendapatkan jalan keluar. Begitu juga dengan perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya. "Total angkatan kerja di Banten 5,6 juta orang. Kita akan bertahap dalam menggaet peserta dari sektor formal dan informal," paparnya.*

Baca juga: Tiga inovasi layanan publik Kota Tangerang meraih penghargaan
 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019