Nilai impor Banten Mei 2019 turun 8,00 persen dibanding bulan sebelumnya dari 1.066,11 juta dolar AS menjadi 980,87 juta dolar AS.
"Penurunan impor sebesar itu karena impor migas yang turun 31,13 persen dari 474,34 juta dolar AS menjadi 326,67 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Adhi Wiriana di Serang, Selasa.
Sebaliknya, kata Wiriana, impor komoditas nonmigas justru meningkat 10,55 persen menjadi 654,19 juta dolar AS, dibanding bulan sebelumnya yang telah mencapai 591,78 juta dolar AS.
Berkenaan dengan migas, penurunan impor tersebut utamanya akibat dari turunnya nilai impor untuk komoditas hasil minyak mengingat pada komoditas minyak mentah dan gas tidak terjadi transaksi impor pada Mei 2019.
Baca juga: Kemenkumham-Pemkot Tangerang MoU pengelolaan lahan
Dibanding bulan sama tahun sebelumnya, nilai impor Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 18,96 persen. Penyebab utama penurunan impor ini adalah turunnya impor nonmigas sebesar 18,11 persen, bersamaan dengan nilai impor komoditi migas yang juga turun 20,60 persen dibanding Mei 2018.
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Mei 2019 meningkat 11,47 persen atau sebesar 64,40 juta dolar AS, dari sebelumnya 561,65 juta dolar AS menjadi 626,05 juta dolar AS. Sedangkan pada golongan barang lainnya terjadi penurunan 6,58 persen atau sebesar 1,98 juta dolar AS.
Nilai impor nonmigas terbesar Mei 2019 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 201,05 juta dolar AS, disusul oleh besi dan baja serta gandum-ganduman dengan nilai impor masing-masing sebesar 110,96 juta dolar AS dan 83,61 juta dolar AS.
Peran impor nonmigas sepuluh golongan barang pada Januari-Mei 2019 mencapai 94,77 persen, dengan peran tertinggi berasal dari bahan kimia organik yaitu mencapai 32,23 persen kemudian diikuti oleh besi dan baja sebesar 15,88 persen serta gandum 11,27 persen, dengan peran gabungan dari ketiganya ini mencapai 59,38 persen.
Secara umum, peran tujuh golongan barang lainnya dari sepuluh golongan barang pada Mei 2019 masih kurang dari 10 persen, sementara peran golongan barang lainnya di luar sepuluh golongan barang tercatat sebesar 5,23 persen.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Mei 2019 adalah Australia dengan nilai impor sebesar 85,65 juta dolar AS, diikuti oleh Singapura dan Brasil, dengan impor masing-masing sebesar 75,56 juta dolar AS dan 56,70 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 182,23 juta dolar AS.
Baca juga: Gubernur Banten: Antarlembaga pemerintah tidak boleh ada konflik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Penurunan impor sebesar itu karena impor migas yang turun 31,13 persen dari 474,34 juta dolar AS menjadi 326,67 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Adhi Wiriana di Serang, Selasa.
Sebaliknya, kata Wiriana, impor komoditas nonmigas justru meningkat 10,55 persen menjadi 654,19 juta dolar AS, dibanding bulan sebelumnya yang telah mencapai 591,78 juta dolar AS.
Berkenaan dengan migas, penurunan impor tersebut utamanya akibat dari turunnya nilai impor untuk komoditas hasil minyak mengingat pada komoditas minyak mentah dan gas tidak terjadi transaksi impor pada Mei 2019.
Baca juga: Kemenkumham-Pemkot Tangerang MoU pengelolaan lahan
Dibanding bulan sama tahun sebelumnya, nilai impor Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 18,96 persen. Penyebab utama penurunan impor ini adalah turunnya impor nonmigas sebesar 18,11 persen, bersamaan dengan nilai impor komoditi migas yang juga turun 20,60 persen dibanding Mei 2018.
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Mei 2019 meningkat 11,47 persen atau sebesar 64,40 juta dolar AS, dari sebelumnya 561,65 juta dolar AS menjadi 626,05 juta dolar AS. Sedangkan pada golongan barang lainnya terjadi penurunan 6,58 persen atau sebesar 1,98 juta dolar AS.
Nilai impor nonmigas terbesar Mei 2019 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 201,05 juta dolar AS, disusul oleh besi dan baja serta gandum-ganduman dengan nilai impor masing-masing sebesar 110,96 juta dolar AS dan 83,61 juta dolar AS.
Peran impor nonmigas sepuluh golongan barang pada Januari-Mei 2019 mencapai 94,77 persen, dengan peran tertinggi berasal dari bahan kimia organik yaitu mencapai 32,23 persen kemudian diikuti oleh besi dan baja sebesar 15,88 persen serta gandum 11,27 persen, dengan peran gabungan dari ketiganya ini mencapai 59,38 persen.
Secara umum, peran tujuh golongan barang lainnya dari sepuluh golongan barang pada Mei 2019 masih kurang dari 10 persen, sementara peran golongan barang lainnya di luar sepuluh golongan barang tercatat sebesar 5,23 persen.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Mei 2019 adalah Australia dengan nilai impor sebesar 85,65 juta dolar AS, diikuti oleh Singapura dan Brasil, dengan impor masing-masing sebesar 75,56 juta dolar AS dan 56,70 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 182,23 juta dolar AS.
Baca juga: Gubernur Banten: Antarlembaga pemerintah tidak boleh ada konflik
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019