Tetua adat masyarakat Badui Jaro Saija menegaskan pejabat negara maupun pejabat daerah harus berani mencegah korupsi, karena perilaku korupsi sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat.

"Kami sebagai tokoh adat tentu prihatin melihat korupsi di Tanah Air," kata Jaro Saija saat dihubungi di Lebak, Senin.

Perbuatan korupsi itu, kata dia, tentu dilarang oleh semua agama apapun juga bertentangan dengan hukum negara, sehingga perlu pencegahan secara komprehensif.

Saat ini, korupsi sudah merajalela dan pelakunya juga melibatkan pejabat juga wakil rakyat.

Baca juga: Suku pedalaman diharapkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Tetua Badui berharap bangsa Indonesia aman

Karena itu, pihaknya meminta pejabat negara maupun pejabat daerah harus berani melakukan pencegahan korupsi.

Pencegahan korupsi itu, kata Jaro Saija, di Tanah Air bukan bentuk korupsi yang sifatnya merugikan keuangan negara saja.

Namun, korupsi waktu juga kerapkali terjadi dengan melalaikan tugas kewajiban.

"Kita berharap pejabat harus mampu memberantas korupsi keuangan juga korupsi waktu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, pelaku korupsi cukup menggurita, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hampir setiap pekan tertangkan melalui OTT.

Belum lama ini, kata dia, KPK menangkap OTT Gubernur Kepri Nurdin Basurin.

Pihaknya setuju jika pelaku korupsi itu ditindak tegas karena sangat merugikan negara dan rakyat.

"Kami berharap pelaku korupsi uang maupun korupsi waktu dapat ditindak tegas," katanya menegaskan.

Begitu juga tetua adat Badui Dalam Jaro Tanggungan 12 Ayah Mursid mengatakan pelaku korupsi harus dihukum berat karena menghambat pembangunan, merugikan keuangan negara dan menyengsarakan rakyat banyak.

Perbuatan korupsi dapat menimbulkan kemiskinan dan kesengsaraan bagi masyarakat banyak.

Oleh karena itu, pihaknya mendukung pelaku korupsi mendapat hukuman berat.

"Kita meminta supremasi hukum tetap ditegakkan terhadap pelaku-pelaku korupsi dengan tidak pandang bulu apakah itu pejabat negara maupun legislatif atau swasta," kata Ayah Mursid.

Baca juga: Produksi jagung Lebak tembus 14.150 ton

Baca juga: Suku pedalaman Badui sambut positif program BPJS Ketenagakerjaan


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019