Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan Indonesia tetap mampu mencetak pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global yang terjadi saat ini.
"Ekonomi global sebenarnya tidak kondusif, apalagi setelah ada perang dagang dan berbagai gejolak politik global. Namun, di tengah situasi itu ekonomi kita masih mampu mencetak pertumbuhan, walau tidak cepat, tapi peningkatan terjadi tahun ke tahun," tuturnya saat rapat bersama tiga kemenko dan Badan Anggaran DPR RI membahas rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga (RKAKL) kementerian koordinator dalam APBN 2020.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 mencapai 4,88 persen, kemudian naik pada 2016 menjadi 5,03 persen. Kondisi terus membaik dan perekonomian tumbuh menjadi 5,07 persen pada 2017 dan tumbuh lagi menjadi 5,17 persen pada 2018.
Baca juga: Perekonomian Banten pada triwulan I 2019 tumbuh melambat
"Artinya walau dalam tekanan ekonomi dunia yang tidak kondusif, tapi bisa mencetak pertumbuhan yang sedikit meningkat," ujarnya.
Darmin menambahkan, selain ekonomi yang tetap tumbuh, indikator lainnya seperti inflasi juga mengalami perbaikan yang konsisten. Sepanjang 2015-2018, inflasi rata-rata berada di kisaran di bawah 3,5 persen per tahun sebagaimana yang ditargetkan pemerintah.
Sementara itu, tingkat kemiskinan, penggangguran dan rasio kesenjangan (gini ratio) juga menunjukkan perbaikan.
"Itu menunjukkan gabungan dari semua ini pertumbuhan kita kualitasnya baik," kata Darmin.
Dalam rapat dengan Banggar DPR RI, seluruh menko hadir yakni Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Wiranto dan Menko PMK Puan Maharani.
Baca juga: Indonesia buka peluang kerja sama koperasi dengan Asia Pasifik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Ekonomi global sebenarnya tidak kondusif, apalagi setelah ada perang dagang dan berbagai gejolak politik global. Namun, di tengah situasi itu ekonomi kita masih mampu mencetak pertumbuhan, walau tidak cepat, tapi peningkatan terjadi tahun ke tahun," tuturnya saat rapat bersama tiga kemenko dan Badan Anggaran DPR RI membahas rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga (RKAKL) kementerian koordinator dalam APBN 2020.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 mencapai 4,88 persen, kemudian naik pada 2016 menjadi 5,03 persen. Kondisi terus membaik dan perekonomian tumbuh menjadi 5,07 persen pada 2017 dan tumbuh lagi menjadi 5,17 persen pada 2018.
Baca juga: Perekonomian Banten pada triwulan I 2019 tumbuh melambat
"Artinya walau dalam tekanan ekonomi dunia yang tidak kondusif, tapi bisa mencetak pertumbuhan yang sedikit meningkat," ujarnya.
Darmin menambahkan, selain ekonomi yang tetap tumbuh, indikator lainnya seperti inflasi juga mengalami perbaikan yang konsisten. Sepanjang 2015-2018, inflasi rata-rata berada di kisaran di bawah 3,5 persen per tahun sebagaimana yang ditargetkan pemerintah.
Sementara itu, tingkat kemiskinan, penggangguran dan rasio kesenjangan (gini ratio) juga menunjukkan perbaikan.
"Itu menunjukkan gabungan dari semua ini pertumbuhan kita kualitasnya baik," kata Darmin.
Dalam rapat dengan Banggar DPR RI, seluruh menko hadir yakni Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Wiranto dan Menko PMK Puan Maharani.
Baca juga: Indonesia buka peluang kerja sama koperasi dengan Asia Pasifik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019