Masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengantri menerima pembagian kartu bantuan pangan nontunai di 340 desa yang digulirkan Kementerian Sosial untuk memperoleh beras gratis.
"Kami mengapresiasi pembagian kartu BPNT berjalan lancar," kata Nurjanah. seorang relawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat.
Pembagian kartu BPNT itu berupa kartu edisi dan buku tabungan yang diterbitkan Bank BRI Cabang Rangkasbitung untuk pencairan kebutuhan bahan pokok.
Pencairan bantuan sosial untuk warga miskin melalui kartu edisi agar bisa terserap bantuan beras.
Pembagian kartu BPNT itu disalurkan di setiap desa masing-masing dengan melibatkan petugas desa setempat, BRI dan TKSK.
"Kami berharap pembagian kartu BPNT setiap bulan bisa dicairkan memperoleh beras sebanyak 10 Kg untuk meringankan beban ekonomi keluarga," katanya.
Santi (40), warga Desa Jati Mulya Kecamatan Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya mengantri sejak pagi untuk mendapatkan pembagian kartu BPNT yang dipusatkan di kantor desa setempat.
Meski dirinya mengantri, tetapi merasa senang karena kali pertama mendapat kartu BPNT.
Baca juga: 106.230 warga Lebak peroleh bantuan pangan non tunai
"Kami menilai bantuan beras melalui kartu BPNT cukup membantu ekonomi keluarga dan bisa memenuhi kebutuhan pangan selama dua pekan," kata Santi.
Kepala Desa Jati Mulya Kecamatan Rangkasbitung Rusdianto mengatakan pembagian kartu BPNT itu dinilai tidak maksimal karena banyak warga miskin di wilayahnya belum tersentuh bantuan sosial.
Semestinya, bantuan kartu BPNT itu menggunakan data desa dan bukan data pusat yang menentukan penerima beras.
Penggunaan data desa itu dipastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.
"Kami merasa bingung ada warganya pagi bisa makan dan sore hari belum tentu dapat makan. Sebab, bantuan sosial itu akibat menggunakan data dari pusat," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan pembagian kartu BPNT disalurkan melalui desa dan mulai direalisasikan Juni 2019 ke 28 kecamatan.
Pembagian kartu itu sebanyak 106.230 warga pemegang kartu penerima manfaat (KPM) untuk mendapatkan bantuan beras jenis premium dan telur.
Mereka warga miskin mendapatkan bantuan senilai Rp110.000 per KPM dan membeli kebutuhan bahan pokok di agen penyalur resmi itu.
"Semua warga KPM itu membeli beras kualitas premium sebanyak 10 Kg," ujarnya.
Baca juga: Mensos salurkan BPNT untuk Tangerang sebesar Rp43,413 milyar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami mengapresiasi pembagian kartu BPNT berjalan lancar," kata Nurjanah. seorang relawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat.
Pembagian kartu BPNT itu berupa kartu edisi dan buku tabungan yang diterbitkan Bank BRI Cabang Rangkasbitung untuk pencairan kebutuhan bahan pokok.
Pencairan bantuan sosial untuk warga miskin melalui kartu edisi agar bisa terserap bantuan beras.
Pembagian kartu BPNT itu disalurkan di setiap desa masing-masing dengan melibatkan petugas desa setempat, BRI dan TKSK.
"Kami berharap pembagian kartu BPNT setiap bulan bisa dicairkan memperoleh beras sebanyak 10 Kg untuk meringankan beban ekonomi keluarga," katanya.
Santi (40), warga Desa Jati Mulya Kecamatan Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya mengantri sejak pagi untuk mendapatkan pembagian kartu BPNT yang dipusatkan di kantor desa setempat.
Meski dirinya mengantri, tetapi merasa senang karena kali pertama mendapat kartu BPNT.
Baca juga: 106.230 warga Lebak peroleh bantuan pangan non tunai
"Kami menilai bantuan beras melalui kartu BPNT cukup membantu ekonomi keluarga dan bisa memenuhi kebutuhan pangan selama dua pekan," kata Santi.
Kepala Desa Jati Mulya Kecamatan Rangkasbitung Rusdianto mengatakan pembagian kartu BPNT itu dinilai tidak maksimal karena banyak warga miskin di wilayahnya belum tersentuh bantuan sosial.
Semestinya, bantuan kartu BPNT itu menggunakan data desa dan bukan data pusat yang menentukan penerima beras.
Penggunaan data desa itu dipastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.
"Kami merasa bingung ada warganya pagi bisa makan dan sore hari belum tentu dapat makan. Sebab, bantuan sosial itu akibat menggunakan data dari pusat," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan pembagian kartu BPNT disalurkan melalui desa dan mulai direalisasikan Juni 2019 ke 28 kecamatan.
Pembagian kartu itu sebanyak 106.230 warga pemegang kartu penerima manfaat (KPM) untuk mendapatkan bantuan beras jenis premium dan telur.
Mereka warga miskin mendapatkan bantuan senilai Rp110.000 per KPM dan membeli kebutuhan bahan pokok di agen penyalur resmi itu.
"Semua warga KPM itu membeli beras kualitas premium sebanyak 10 Kg," ujarnya.
Baca juga: Mensos salurkan BPNT untuk Tangerang sebesar Rp43,413 milyar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019