Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, berharap Lomba Cipta Menu (LCM) Pangan Lokal yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) menumbuhkan produktivitas masyarakat daerah itu.

"Kami berharap LCM itu mampu menggulirkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Kepala Seksi Keanekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Luli Agustina saat menggelar pertemuan teknis yang dihadiri 28 peserta kelompok kerja PKK di Lebak, Jumat.

Menu Pangan Lokal B2SA harus dikembangkan di masyarakat karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Masyarakat dapat membuat aneka makanan pangan lokal yang beragam, bergizi dan aman untuk dikonsumsi.

Produk aneka makanan pangan lokal itu memiliki nilai jual di pasaran dan mendatangkan pendapatan bagi masyarakat.

Karena itu, pihaknya menyampaikan tujuan lomba pangan lokal untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA dalam peningkatan kualitas hidup.

Selain itu, meningkatkan kecintaan terhadap makanan khas daerah, sehingga mampu bersaing dengan makanan modern lainnya.

Selama ini, kata dia, bahan baku produk makanan pangan lokal di Kabupaten Lebak cukup banyak untuk digali sumber pangan alternatif non beras dan terigu, di antaranya singkong, ganyong, gadung, kumbili,ubi jalal dan talas.

"Kami yakin melalui lomba cipta menu dapat memiliki makanan khas daerah dan bisa djual di pasar," katanya.

Menurut dia, Lomba Cipta Menu B2SA berbasis pangan Lokal terdiri dari penilaian dalam paket Lunch Box B2SA diutamakan memiliki kreteria nilai kandungan gizi karbohidrat, protein, nabati, hewani dan sayur-sayuran serta buah-buahan.

Paket itu, kata dia, nantinya bisa dijual ke pasaran dengan harga bervariasi. Sedangkan penilaian lainya adalah produk makanan lokal komersial baik berbentuk makanan siap saji maupun bahan baku makanan olahan.

"Semua penilaian menu yang dilombakan itu nantinya harus memiliki kualitas rasanya juga luar biasa enak dan ditambah gizi dari makanan juga terjamin aman dari bahan zat berbahaya," katanya.

Ia mengatakan, peserta LCM B2SA itu dari 28 kecamatan penggerak PKK dan tim juri penilaian melibatkan ahli gizi berstatus PNS dan praktisi menu.

"Kami berharap melalui kegiatan lomba cipta menu ini dapat mengembangkan kuliner yang dibuat oleh masyarakat dengan sehat dan aman serta memiliki nilai ekonomi di pasaran," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019